Musik Nasyid Masa Kini

By
Majalah Masjid Kita
January 26, 2012Posted in: Masjid Kita, Muslim Life, Pendidikan
spacer

Nasyid masuk ke Nusantara bersamaan dengan kedatangan Islam ke negeri ini. Ternyata, pada saat itu, lagu-lagu nasyid menarik hati masyarakat Indonesia, terutama alunan lagu qasidah tawasyih, ibtihal, serta shalawat dari nuzum syair marhaban untuk memuji dan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Maka, masyarakat pun kemudian menjadikan nasyid tawasyih, qasidah majrur, serta bacaan rawi barzanji dan marhaban sebagai satu kesenian dalam hajatan perkawinan, majelis khatam Al-Quran, khitanan, menyambut kelahiran bayi, dan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Selanjutnya, gairah musik nasyid melahirkan grup-grup domestik, seperti Qatrunnada, Senandung Nasyid, dan Snada. Syair religius yang dibawakan dengan nuansa pop kemudian membuat nasyid kian berkibar. Bahkan ada stasiun televisi swasta yang menggelar Festival Nasyid Indonesia dan Festival NTQ (Nasyid, Tausyiah, dan Qiroah).

Nasyid di Indonesia berkembang sejak 1993, dengan hadirnya Snada dari Universitas Indonesia. Album pertamanya meluncur pada 1994, sebagai album perkenalan. Setahun kemudian, album kedua lahir, dengan tema perjuangan rakyat Bosnia. Kelompok yang mendapatkan nama dari KH Toto Tasmara ini menjadi ikon nasyid Indonesia. Kemudian muncul Izzatul Islam pada 1994, dengan lagu-lagu bernapaskan perjuangan.

Izzatul Islam (Izis) dibentuk aktivis dakwah kampus dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia. Di sela-sela kuliah, mereka aktif berlatih di musala kampus bernama Musala Izzatul Islam. Izis sudah lama dibentuk sebelum album pertamanya, “Seruan”, dirilis. Mereka pun eksis sejak 1992.

Kelompok musik lainnya yang meramaikan dunia musik nasyid adalah Qatrunada. Grup nasyid asal Jakarta ini berdiri pada 1998. Grup ini telah melakukan pentas di berbagai negara, seperti Malaysia, Thailand, Australia, Yordania, Prancis, dan Jerman. Tatkala mengunjungi sebuah negara, Qotrunada selalu memperkenalkan musik nasyid kepada muslim setempat. Raihan juga mencetak prestasi fantastis. Album “Demi Masa” mencatat penjualan hingga 200.000 kopi.

Bahkan di Malaysia, tempat asal Raihan, dia mengungguli kelompok musik populer dengan penjualan 900.000 kopi. Kesuksesan nasyid yang membawakan musik religius ini membuat banyak grup band ternama kepincut mengeluarkan tembang religi.

Misalnya grup band Ungu yang album religi perdananya meraup penjualan lebih dari 900.000 kopi. Gigi yang beraliran pop rock pun menerobos jalur musik pop religi. Selain itu, muncul pula bintang-bintang baru, seperti Opick dengan single Tombo Ati pada 2006, setelah sebelumnya, pada 1999, Hadad Alwi bersama Sulis sukses dengan album “Cinta Rasul”-nya. Pada 2010, Hadad Alwi kembali menuai sukses dengan album terbarunya, “Muhammad Nabiku”.

Jika ditelusuri perkembangannya, seni musik nasyid masa kini memang menghadapi persaingan yang sangat ketat di belantara industri musik Tanah Air yang kian glamor. Kenyataan ini menuntut seniman nasyid untuk terus berupaya berinovasi dan berkreasi tanpa mengabaikan tuntunan yang digariskan oleh syara’. Ilham Hanafie

Tags: bacaan rawi barzanji, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, Festival Nasyid Indonesia, Festival NTQ, Gigi, Hadad Alwi, hajatan perkawinan, ibtihal, ikon nasyid Indonesia, Izzatul Islam, KH Toto Tasmara, khitanan, lagu qasidah tawasyih, lagu-lagu nasyid, majelis khatam Al-Quran, marhaban, Maulid Nabi Muhammad SAW, menyambut kelahiran bayi, Musala Izzatul Islam, musala kampus, musik pop religi, musik Tanah Air, Nasyid, nasyid tawasyih, Opick, qasidah majrur, Qatrunnada, Qiroah, Raihan, Senandung Nasyid, seni musik nasyid, seni musik nasyid masa kini, seniman nasyid, shalawat nuzum syair marhaban, Snada, Sulis, Tausyiah, Tombo Ati, Ungu, Universitas Indonesia

About the Author

spacer Makmurkan Masjid, Berdayakan Umat adalah semboyan kami, Majalah Masjid Kita. Kami beralamat di Komplek Masjid Istiqlal Ruang 17-18 Jl Taman Wijaya Kusuma Jakarta Pusat Hubungi kantor kami di 021-3453809 atau 021-3453780

22 Comments

  1. Reply
    spacer fanz
    Posted January 26, 2012 at 6:55 AM

    saya tidak menemukan grup nasyid yang visi dakwahnya setara dengan grup nasyid dulu seperti Izis, shauhar, IRA, Ruhul jadid. Apalagi nasyid al Quds. Saya males banget dengerin band religi atau pun munsyid yang sekarang udah mulai bernasyid untuk popularitas semata spacer

  2. Reply
    spacer Outbound Malang
    Posted January 26, 2012 at 7:24 AM

    kenapa ya saya lebih suka musik2 nasyid jaman2 saya kuliah dulu?
    sebagai penyemangat disaat rutinitas harian di kampus maupun di rumah..
    salam persahabatan, sahabat..

  3. Reply
    spacer yang penting share
    Posted January 26, 2012 at 7:58 AM

    saya dullu juga adalah mantan anggota tim nasyid,ya sekarang nasyid seperti kehilangan jiwa dakwahnya yang adalah mencari ketenaran dan kesejahteraan dunia saja

  4. Reply
    spacer anisayu
    Posted January 26, 2012 at 9:01 AM

    aku jadi penasaran
    ingin mendengarkan
    lagunya pasti memuaskan
    dan ademkan perasaan

  5. Reply
    spacer Sukadi
    Posted January 26, 2012 at 9:17 AM

    Meski tak seramai musik pada umumnya, namun keberadaan nasyid masih punya tempat di hati para penggemarnya. Justru musik sekarang sepertinya hanya instant, beredar, laku, lalu menghilang…
    Semoga saja masih banyak yang melestarikan keberadaan musik nasyid..

  6. Reply
    spacer BlogS of Hariyanto
    Posted January 26, 2012 at 11:46 AM

    ulasan yang detail dan komplit mengenai nasyid…nice share post spacer

  7. Reply
    spacer Pradisz Wardhana
    Posted January 26, 2012 at 11:49 AM

    Wah.. sangat bagus postingannya mengenai nasyid ini spacer salam kenal…

  8. Reply
    spacer Dwi
    Posted January 26, 2012 at 12:10 PM

    musik nasyid kalau menurutku tidak cepat bosan ditelinga dan tidak musiman. beda sama lagu-lagu pop jaman sekarang yang didominasi oleh boyband spacer
    jadi nasyid masih tetap punya tempat tersendiri dihati penggemarnya kog.

  9. Reply
    spacer obat sakit 2011
    Posted January 26, 2012 at 1:59 PM

    iya gan sekarang persaingan sangat ketat

  10. Reply
    spacer Widhi - blog Do Follow
    Posted January 26, 2012 at 2:43 PM

    nasyid musik islami yang mantap punya spacer

  11. Reply
    spacer Asis Sugianto
    Posted January 27, 2012 at 1:35 AM

    Hati menjadi tentram dan nyaman saat mendengarkan nasyid…

  12. Reply
    spacer Belajar Komputer
    Posted January 27, 2012 at 4:20 AM

    iya gan agak beda antara nasyid zaman dahulu, lebih enak kedengaran dengan alunan gambus dan gendang tradisional jika dibandingkan dengan nasyid sekarang lebih banyak efek jadi hampir tidak ada unsur dakwah dan lebih kepada hoby dan nilai komesil semata

  13. Reply
    spacer Goyang Karawang
    Posted January 27, 2012 at 4:41 AM

    walaupun persaingan genre musik makin ketat.. tapi sepertinya nasyid tetap memiliki pasar tersendiri yang tetap kuat ya bos spacer

  14. Reply
    spacer tm
    Posted January 27, 2012 at 5:07 AM

    saya bukan muslim tapi saya suka dengan lagunya ungu waktu itu yang judulnya andai ku tahu kalau tidak salah. Untuk mendengarkan musik, saya sih tidak tidak melihat claim yang mengarah ke ranah religi tapi lebih ke temanya yang bersifat universal.

  15. Reply
    spacer TUKANG CoLoNG
    Posted January 27, 2012 at 12:21 PM

    semua ikut berkembang rupanya spacer

  16. Reply
    spacer Lyliana Thia
    Posted January 27, 2012 at 8:54 PM

    skrg nasyid kurang populer lagi ya (apa sayanya yg nggak tau yakk) hehe…
    kalau dulu jaman kuliah nasyid populer sekali…
    grup nasyid, mengamalkan juga apa yg ia dendangkan, di kehidupan pribadinya..

    beda sama lagu2 religi skrg.. nyanyi ya nyanyi tapi kehidupan sehari2 mgkn saja nggak terlalu Islami seperti yg ia nyanyikan (ah, prasangka kah ini?)

  17. Reply
    spacer Maya
    Posted January 28, 2012 at 10:29 PM

    anehnya, kenapa nasyid sekarang malah bertabur musik spacer padahal aku suka sekali dengan rebana yang konvensional

  18. Reply
    spacer iMemovaz
    Posted January 29, 2012 at 12:41 PM

    musik nasyid enak bgt didengar, apalagi sekarang alat2 musiknya jg berkembang sesuai jamannya..

  19. Reply
    spacer Baha Andes (@SobatBercahaya)
    Posted February 1, 2012 at 6:02 PM

    permintaan pasar merubah musik nasyid. spacer

  20. Reply
    spacer said
    Posted February 4, 2012 at 1:45 AM

    semoga perubahn tidak menjadikan kemusrikan..

  21. Reply
    spacer attayaya-hibah-buku
    Posted February 5, 2012 at 2:32 AM

    sudah lumayan baguslah ketika beberapa grup mulai bernasyid.
    asal mereka tidak hanya sekedar memenuhi keinginan pasar

    mohon bantuannya utk hibah buku ya

  22. Reply
    spacer kang nur
    Posted February 9, 2012 at 9:25 AM

    Kalo saya suka nasyid dari malaysia, raihan, saujana, firdaus, hijjaz, dkk. Tapi dari negeri sendiri semacam edcoustic, hawari, ruhul jadid juga suka…

Leave a Reply




XHTML: You can use these tags: <a class="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>

Cancel Reply

  • Advertising
    spacer spacer
    • Featured
    • Comments
    • Tag Cloud
gipoco.com is neither affiliated with the authors of this page nor responsible for its contents. This is a safe-cache copy of the original web site.