(di kiri) Dwi Cahyono, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Jawa Timur, penggagas Festival Malang Kembali (Malang Tempo Dulu)
Komunitas Blogger Malang, alias Globber Ngalam, mengundang berbagai komunitas blogger lainnya untuk mengikuti rangkaian acara OBLONG MERAH MUDA, singkatan dari Obrolan Blogger Ngalam Mengenang Sejarah Memajukan Budaya. Acara tersebut bagian dari rangkaian acara peringatan empat tahun berdirinya komunitas itu.
www.triunt.com
Continue reading →
Tahun baru 2012 di lereng Gunung Merapi dan Merbabu
Posted on by heruls
4
Saya pilih lereng Gunung Merapi dan Merbabu, alias di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, untuk menikmati malam pergantian tahun 2011 ke 2012.
Berdasar pengalaman tahun-tahun sebelumnya, malam pergantian tahun di Jogja, kota domisili saya, terlalu crowded, macet. Kemacetan Jogja sudah mulai terasa sejak satu minggu sebelum pergantian tahun. Volume kendaraan membengkak.
Saya tidak bisa menikmati suasana demikian. Bahkan, jika saya hanya berdiam di kamar kos saja, keriuhan itu memuakkan. Saya lebih suka di pegunungan yang sejuk, dan tidak terlalu riuh.
Api unggun malam tahun baru 2012
Continue reading →
Musik dangdut, yang menghibur di ASEAN Para Games
Posted on by heruls
Reply
Musik dangdut, yang menghibur di ASEAN Para Games
Agak telat menulis ini, baru teringat setelah menata koleksi foto ASEAN Para Games beberapa hari lalu.
Ceritanya, pada hari terakhir dari pertandingan ASEAN Para Games, Senin 19 Desember 2011, di Wisma Haji Donohudan, Boyolali.
Sekitar pukul sembilan malam lebih sedikit, sayup-sayup terdengar gema lagu dangdut “Alamat Palsu” yang dipopulerkan Ayu Ting Ting, saat saya berada di sebelah ruangan media center.
Awalnya, saya sangka sumber suara dari tape yang mungkin iseng diputar paralympian yang menginap di wisma tersebut. Sedetik kemudian, saya langsung ingat ada gelaran hiburan di Gedung Muzdalifah. Memang selalu ada hiburan setiap malam di gedung itu, sejak Senin minggu lalu.
Selekasnya saya ambil kamera dan memasang lampu kilatnya, karena yakin banyak yang ikut bergoyang. Saya pikir, paralympian yang bergoyang dangdut itu bisa jadi obyek foto yang menarik. Sebelumnya, saya sudah ke ruangan itu, perlu lampu kilat untuk membekukan gerakannya.
Sesampai di sana, sudah ada blogger perambah asrama, alias Dony Alfan Sutanto, yang asyik memotret. Syukurlah, saya tidak terlalu terlambat. Keasyikan itu masih berlangsung selama hampir satu jam kemudian.
Dony Alfan Sutanto, Blogger Perambah Asrama
Continue reading →
Profil Ustad Wijayanto: Menolak Jogja dan televisi
Posted on by heruls
5
Profil
Ustad Wijayanto:
MENOLAK JOGJA DAN TELEVISI
Bagian ke empat dari empat tulisan (terakhir)
Empat tahun terakhir ini, Wijayanto relatif banyak menolak untuk mengisi pengajian di Jogja. Dia punya dua alasan. Pertama, karena ada orang yang namanya mirip, yakni Iip Wijayanto. Adapun, Iip 10 tahun lebih muda, dan pernah jadi mahasiswa-nya. Dia mengaku tidak mau ikut-ikutan sensasional. Selain itu, dia tidak punya taklim rutin di Jogja. “Karena saya pikir Jogja sudah terlalu banyak deh,” katanya.
Ustad Wijayanto bersama keluarga (Foto Istimewa)
Continue reading →
Paralympian ASEAN Para Games berbagi pin dan uang negaranya
Posted on by heruls
12
Memberi pernak-pernik kecil adalah wujud ucapan terima kasih yang universal, alias dapat diterima secara umum. Saya lihat itu secara langsung di ajang ASEAN Para Games ke 6, yang berlangsung di Solo selama tanggal 12 sampai 22 Desember 2011.
Jamak terlihat, paralympian (atlet Para Games) dari berbagai negara ASEAN itu memberikan pin negaranya, kepada para Liaison Officer (LO), maupun relawan yang bertugas. Maklum, LO dan relawan itulah yang sehari-hari bersinggungan langsung dengan paralympian, membantu segala urusan atlet dengan kebutuhan khusus itu. Tak hanya pin, rupanya, ada juga paralympian yang membagi-bagi beberapa uang asal negaranya.
Berbagai pin yang terpasang pada kostum seorang LO di ASEAN Para Games ke 6 di Solo, 12-22 Desember 2011