Daftar | Masuk
English Version | Bahasa Indonesia
Beranda » Tentang Kami

Tentang Kami

  • Sekapur Sirih
  • Tentang KerajaanNusantara.com
  • Pertanggungjawaban Akademis
  • Kru KerajaanNusantara.com
  • Berita Seputar Aktivitas KerajaanNusantara.com

 

Sekapur Sirih

Sampai saat ini, belum ada pendokumentasian warisan sejarah dan budaya tentang kerajaan/kesultanan dari seluruh dunia, yang komprehensif, sistematis, dan akurat, baik dalam bentuk on line maupun bentuk cetak. Kalaupun ada, dokumentasi tersebut masih bersifat parsial, belum sistematis, belum komprehensif, dan belum akurat, serta hanya dimiliki oleh satu-dua kerajaan tertentu saja.

Di mana pun di seluruh dunia, kerajaan/kesultanan pada umumnya menjadi pusat kebudayaan dan peradaban. Keberadaan kerajaan/kesultanan di sebuah tempat menunjukkan bahwa komunitas/masyarakat di tempat tersebut sudah mengenal sistem pemerintahan dan tatanan sosial yang mengatur kehidupan masyarakat, terlepas dari apakah sistem tersebut masih sederhana ataupun sudah sangat kompleks.

Sebagai pusat kebudayaan dan peradaban, kerajaan/kesultanan menyimpan kekayaan sejarah dan budaya yang sangat banyak, baik yang bersifat tangible maupun intangible. Dari masa ke masa, kekayaan ini bisa bertambah, jika kerajaan tersebut mampu mempertahankan eksistensinya, mampu beradaptasi dengan perubahan tatanan sosial dan tuntutan masyarakat, dan mampu mengembangkan diri untuk menjawab tantangan zaman. Sebaliknya, kekayaan tersebut bisa pula menyusut –bahkan hilang— jika sebuah kerajaan/kesultanan gagal mempertahankan eksistensinya.

Apapun kondisi yang ada, apakah sebuah kerajaan/kesultanan masih eksis atau sudah surut, warisan sejarah dan budaya yang pernah dan masih dimilikinya sangat penting untuk didokumentasikan dan dipublikasikan ke seluruh dunia melalui media yang mudah diakses kapan saja, dari manapun, oleh siapa saja, serta cepat dan murah.

Untuk menjawab kebutuhan tersebut, website www.kerajaannusantara.com (berbahasa Indonesia dan Inggris) hadir sebagai perpustakaan digital raksasa untuk menggali, mendokumentasikan, mengolah, serta mempublikasikan warisan sejarah dan budaya kerajaan/kesultanan di seluruh dunia. Untuk itu, kami mengajak segenap pihak yang berkompeten untuk bekerjasama dengan cara sharing data, mengumpulkan data warisan sejarah dan budaya kerajaan/kesultanan yang ada untuk kami olah dan dipublikasikan melalui  www.kerajaannusantara.com

Banyak manfaat yang akan diperoleh kerajaan/kesultanan yang bergabung dengan www.kerajaannusantara.com . Pertama, sebuah kerajaan/kesultanan akan lebih dikenal secara luas, karena dengan bergabung di www.kerajaannusantara.com maka keberadaan sebuah kerajaan akan diketahui oleh masyarakat di seluruh dunia. Kedua, dengan terdaftarnya sebuah kerajaan/kesultanan di pusat data dan informasi kerajaan seluruh dunia, maka anak-cucu akan selalu bisa mempelajari warisan leluhur yang ada/pernah ada, meskipun mungkin secara fisik warisan tersebut sudah tidak ada wujudnya. Ketiga, apa yang tersimpan di dalam www.kerajaannusantara.com selamanya akan terus-menerus menjadi sumbangan yang sangat besar bagi dunia ilmu pengetahuan, khususnya ilmu pengetahuan sejarah dan budaya.

Oleh karena demikian besarnya manfaat yang akan dapat dipetik dari keberadaan www.kerajaannusantara.com, serta keikutsertaan sebuah kerajaan/kesultanan dalam program revitalisasi warisan sejarah dan budaya kerajaan ini, maka kami berharap segenap pihak untuk menyambut ajakan kami dengan sepenuh hati. Semoga kerjasama ini akan membawa kebaikan bagi umat manusia, terutama di bidang kebudayaan dan peradaban. Atas  kerjasama yang baik, kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya.

Tentang KerajaanNusantara.com

 KerajaanNusantara.Com  hadir berdasarkan pada perluasan makna tentang arti kata “nusantara”.  KerajaanNusantara.Com  hadir sebagai website yang melintas batas, menghilangkan kesempitan pengertian secara geopolitik tentang makna “nusantara”, kemudian merangkum seluruh wilayah di muka bumi ini ke dalam satu pemahaman yang bernama “nusantara”.    

KerajaanNusantara.Com hadir dengan dua bahasa, Indonesia dan Inggris. KerajaanNusantara.Com merupakan perpustakaan digital raksasa  yang menggali, mendokumentasikan, mengolah, serta mempublikasikan warisan sejarah dan budaya kerajaan/kesultanan di seluruh dunia demi melestarikan dan mengembangkan warisan sejarah dan budaya kerajaan/kesultanan se-dunia. Konsentrasi KerajaanNusantara.Com adalah melakukan kajian dan dokumentasi tentang kerajaan/kesultanan yang pernah dan masih ada di seluruh dunia secara komprehensif, sistematis, akurat, kemudian mempublikasikannya secara on line.

Nilai komprehensif, sistematis, dan akurat dari KerajaanNusantara.Com dapat dilihat dari kelengkapan menu-menu yang sangat detail tentang seluk-beluk sebuah kerajaan/kesultanan. Menu-menu yang tersaji tersebut dibagi menjadi beberapa obyek kajian, yaitu kajian tentang kesejarahan meliputi sejarah kerajaan/kesultanan, silsilah dan periode pemerintahan, sistem pemerintahan, wilayah kekuasaan, serta sosial budaya dan agama. Profil raja/sultan serta tokoh keagamaan yang meliputi penulisan tentang raja/sultan/pemangku adat sekarang dan tokoh keagamaan kerajaan/kesultanan (ulama, pendeta, penasehat spiritual).

Kajian tentang aktivitas raja/sultan/pemangku adat dirangkum ke dalam beberapa penulisan yang meliputi, raja/sultan dan pemerintahan sekarang, aktivitas sosial raja/sultan, gelar kerajaan/kesultanan yang meliputi gelar atau penghargaan yang diberikan oleh raja/sultan kepada kerabat/keturunan dan di luar kerabat/keturunan serta penghargaan atau gelar yang diterima oleh raja/sultan. Kemudian kajian tentang keluarga dan rumah tangga kerajaan/kesultanan yang meliputi penulisan tentang keluarga raja/sultan dan rumahtangga kerajaan/kesultanan.

Penulisan tentang istana/keraton juga menjadi obyek kajian tersendiri. Pada bagian ini ditulis tentang istana yang meliputi istana utama, taman, pesanggrahan, pemandian, keputren, benteng, tempat ibadah (masjid, gereja, vihara, pura, gereja, dll). Masih pada kajian tentang bangunan ini, ditulis juga kajian tentang petilasan dan makam (kubur).

Aspek politik juga menjadi perhatian dengan melakukan kajian tentang undang-undang dan hukum adat (tentang pemerintahan, tanah atau ulayat, dll). Sebagai pendukung unsur politik, maka kajian tentang pertahanan dan keamanan dengan penulisan tentang militer dan jenjangnya (panglima, hulubalang, dan prajurit) juga tersedia di website ini. 

Selain politik dan militer, website ini juga menyediakan kajian tentang seni dan kebudayaan yang meliputi, acara dan upacara (upacara penobatan, tolak bala, lingkaran hidup, keagamaan, dan upacara lainnya), adat istiadat kerajaan/kesultanan (kelahiran, perkawinan, kematian, dll), seni dan budaya istana (seni musik, suara, tari, beladiri, ukir, tenun, dll), kesusastraan (sastra lisan dan sastra tulisan), busana kerajaan/kesultanan (busana raja/sultan dan ratu, kerabat, pejabat, prajurit, dan rakyat). Tak ketinggalan, kajian tentang  kuliner kerajaan/kesultanan (masakan, makanan, dan minuman) hingga obat dan pengobatan tradisional juga menjadi obyek kajian di website ini.

Selain itu, website ini juga menyediakan tentang dokumentasi sebuah kerajaan/kesultanan yang dikelompokkan menjadi beberapa bagian, yaitu koleksi (pusaka, nonpusaka, dan peralatan lainnya), galeri foto (meliputi foto sejarah, tentang raja/sultan sekarang, istana dan arsitektur, tempat ibadah, regalia-simbol kekuasaan, pusaka dan nonpusaka, upacara, kesenian, buku, naskah, dokumen penting, busana, militer, makam, petilasan, kuliner, kendaraan, dan binatang peliharaan), berita, opini, artikel, musik, dan video. Kajian selanjutnya adalah penulisan tentang obyek wisata yang terdapat di sekitar kerajaan/kesultanan. Sedangkan sebagai sarana pendukung, website ini juga menyediakan informasi tentang alamat dan peta lokasi kerajaan/kesultanan.

Kerajaan/kesultanan yang dimuat di KerajaanNusantara.Com akan dikenal secara luas karena keberadaan kerajaan tersebut akan diketahui oleh masyarakat di seluruh dunia. Dipublikasikannya sebuah kerajaan/kesultanan di KerajaanNusantara.Com menjadikan sumber data yang dimiliki oleh kerajaan/kesultanan tersebut akan abadi dan terus dapat digali demi kepentingan sejarah, budaya, dan ilmu pengetahuan. 

Selain penelitian yang dilakukan secara mandiri, kekuatan KerajaanNusantara.Com adalah kerjasama dari semua pihak yang merasa peduli dan memiliki data-data tentang kerajaan/kesultanan. Sharing data tentang kerajaan/kesultanan menjadi bagian tak terpisahkan dari kerja kami demi kepentingan ilmu pengetahuan dan pelestarian serta pengembangan warisan sejarah dan budaya. Oleh karena itu, kami menghimbau kepada segenap pihak untuk dapat mendukung kami dengan cara berbagi data tentang kerajaan/kesultanan. Kerjasama dari segenap pihak sangat kami harapkan. Terimakasih.

Pertanggungjawaban Akademis

Tentang Definisi Nusantara. Secara etimologi, kata ”nusantara” tersusun dari dua kata, ”nusa” dan ”antara”. Jika dikupas dari kata per kata, kata ”nusa” dalam bahasa Sanskerta berarti pulau atau kepulauan[i]. Sedangkan dalam bahasa Latin,  kata ”nusa” berasal dari dari kata nesos yang menurut Martin Bernal dapat berarti semenanjung, bahkan suatu bangsa[ii]. Merujuk pada pernyataan Bernal tersebut, maka kata ”nusa” juga mempunyai kesamaan arti dengan kata nation dalam bahasa Inggris yang berarti bangsa. Dari sini bisa ditafsirkan bahwa kata ”nusa” dapat memiliki dua arti, yaitu kepulauan dan bangsa.

Kata kedua yaitu ”antara” memiliki padanan dalam bahasa Latin, in dan terra yang berarti antara atau dalam suatu kelompok[iii]. ”Antara” juga mempunyai makna yang sama dengan kata inter dalam bahasa Inggris yang berarti antar (antara) dan relasi. Sedangkan dalam bahasa Sanskerta, kata ”antara” dapat diartikan sebagai laut, seberang, atau luar (sebagaimana pemaknaan dalam Sumpah Palapa Patih Gadjah Mada di Kerajaan Majapahit). Dari sini bisa ditafsirkan bahwa kata ”antara” mempunyai makna, yaitu antar (antara), relasi, seberang, dan laut.        

Dari penjabaran di atas, penggabungan kata ”nusa” dan ”antara” menjadi kata ”nusantara” dapat diartikan sebagai kepulauan yang dipisahkan oleh laut atau bangsa-bangsa yang dipisahkan oleh laut. Arti dari pernyataan pertama dapat merujuk pada keseluruhan wilayah di dunia. Sedangkan pernyataan kedua dapat berarti bangsa-bangsa (yang kini telah bersulih menjadi negara-negara) di seluruh dunia. Pernyataan kedua juga dapat dikembangkan lagi, yaitu kata ”nusantara” mempunyai persamaan dengan kata ”internasional” (international) yang jika dikupas dari kata per kata menjadi inter atau antara atau laut dan nation atau bangsa. Sehingga kata ”internasional” (international) dapat bermakna bangsa-bangsa yang terpisah oleh laut atau dapat pula berarti relasi antara bangsa-bangsa di seluruh dunia.   

Menilik dari segi sejarah, kata “nusantara” pertama kali tertulis dalam literatur berbahasa Jawa sekitar abad ke-12 sampai 16. Penggunaan kata “nusantara” semakin dikenal ketika Patih Amangkubumi Kerajaan Majapahit, Gadjah Mada mengucapkan kata ini dalam Sumpah Palapa pada tahun 1258 Saka (1336 M)[iv]. Pada waktu itu, kata “nusantara” bermakna daerah yang berada di luar pengaruh kebudayaan Jawa atau berada di seberang Jawadwipa (Pulau Jawa), terpisah oleh laut, dan menjadi bagian dari wilayah Kerajaan Majapahit.

Pada awal abad ke-20, pengertian “nusantara” mengalami pergeseran arti sehingga dipahami sebagai nama suatu wilayah yang merupakan kelanjutan dari nama Hindia Belanda[v]. Nama wilayah ini kemudian dikenal dengan nama Indonesia. Pengertian pada awal abad ke-20 ini selanjutnya dipakai sebagai acuan bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk menyebut wilayah kesatuan yang membentang dari Sabang sampai Merauke sebagai wilayah “nusantara”. Inilah pengertian secara geopolitik yang berasal dari Kerajaan Majapahit dan kemudian dipakai sebagai acuan oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk menyebut wilayah Indonesia.

Berdasarkan pada penjabaran di atas, wilayah “nusantara” tak hanya dipahami sebagai wilayah terluar Kerajaan Majapahit yang meliputi wilayah Indonesia pada masa sekarang ditambah dengan sebagian wilayah Asia Tenggara. Wilayah “nusantara” juga tak hanya sebagai sebuah wilayah yang membentang dari Sabang sampai Merauke, sebagaimana yang menjadi pemahaman Negara Kesatuan Republik Indonesia sampai sekarang. Namun, wilayah “nusantara” dapat dipahami sebagai suatu wilayah yang mencakup seluruh dunia.

Kesimpulan tentang wilayah ”nusantara” di atas juga berlaku untuk seluruh kerajaan/kesultanan yang pernah ada atau masih eksis hingga saat ini di seluruh dunia. Kerajaan/kesultanan di seluruh dunia tersebut dikatakan sebagai kerajaan nusantara. Hal ini berpijak pada batas geografis di mana seluruh daratan (pulau) yang dipisahkan oleh laut termasuk dalam pengertian nusantara, sehingga kerajaan nusantara mempunyai arti yang sama dengan kerajaan dunia.

                                 Salam Takzim

                                    Mahyudin Al Mudra, SH. MM
                                                 Pendiri dan Pemimpin Umum/Redaksi

 

Sumber:
Martin Bernal, 2006. Black Athena. United States Of America: Rutgers University Press.
Marwati Djoened & Nugroho Notosusanto, 1993. Sejarah nasional Indonesia II. Jakarta: Balai Pustaka
id.wikipedia.org/wiki/Nusantara
www.answers.com/topic/inter-abbreviation


[i] www.docstoc.com/

[ii] Martin Bernal, 2006:487

[iii] www.answers.com/

[iv] Marwati Djoened & Nugroho Notosusanto, 1993:434

[v] id.wikipedia.org/

 

gipoco.com is neither affiliated with the authors of this page nor responsible for its contents. This is a safe-cache copy of the original web site.