haluan kepri

Sunday, Feb 12th

Last update10:00:00 AM GMT

  • Home
  • News
    • Batam
    • Tanjungpinang
    • Bintan
    • Karimun
    • Lingga
    • Anambas
    • Natuna
    • Nasional
    • Luar Negeri
    • Andalas
    • Politik
    • Indeks
  • Fokus
  • Pendidikan
  • Ekonomi Bisnis
    • Property
    • Bisnis
    • Keuangan Perbankan
    • Hotel & Restoran
  • Entertain
    • Wisata
    • Hiburan
    • Life Style
    • Shopping
  • Olahraga
    • HaluanKepri CupVOLLEY BALL INTERNATIONAL OPEN TOURNAMENT
    • Sport 
    • Senam di Ocarina 
  • E-Paper
You are here: News spacer Batam spacer Mutu Pendidikan Batam Rendah
spacer

Mutu Pendidikan Batam Rendah

Sabtu, 11 February 2012 00:00

BATAM CENTRE- Berdasar Indeks Capaian Mutu Pendidikan (ICMP), mutu  pendidikan di Kota Batam tahun 2011 masuk dalam kategori rendah.  ICMP Batam yang 0,22 saat ini bahkan lebih rendah dari ICMP Kabupaten Indragiri Hilir yang sebesar 0,40.

"Indragiri punya indeks paling rendah di Provinsi Riau, tapi masih jauh lebih tinggi dari Batam," kata Beibel Effendi, Staf Ahli Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), di hadapan anggota Komisi IV DPRD Kota Batam dan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam serta Majelis Pendidikan Batam, Pengawas Sekolah,  Jumat (10/2).

Kata Effendi, penilaian tersebut merupakan hasil studi mereka terhadap 68 sekolah tingkat SD, 26 tingkat SMP dan 9 tingkat SMA/SMK di Batam. Penilaian dilakukan atas materi dan tingkat kompetensi. Studi ICMP itu, kata dia, sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) No. 19 tahun 2005 tentang Standard Nasional Pendidikan (SNP).

Bahkan, dari penilaian terhadap delapan standar SNP yang dilakukan oleh tim, kata Effendi, standar pembiayaan memberikan nilai tertinggi. Dia menggambarkan, kondisi pendidikan di Batam ini, biaya tinggi namun kualitasnya rendah.

"Standard kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan yang kesemuanya diukur dengan ujian sekolah, nasional dan uji kompetensi," katanya. "Hendaknya ini menjadi perhatian Dinas Pendikan Kota Batam," kata Effendi.

Menurut Effendi, Batam perlu penguatan kebijakan, seperti memberikan perhatian khusus pada satuan pendidikan SMP yang nilai indeks kumulatif yang rendah.

"Mengembangkan dan memperkuat standard yang memiliki nilai rendah, terutama standard isi dan proses," sarannya.

Menanggapi hal ini, anggota Komisi IV DPRD Batam, Udin P Sihaloho menyampaikan, ada persoalan yang harus disikapi oleh pemerintah. Di antaranya Lembar Kerja Siswa (LKS). Menurut dia, LKS membuat guru dan siswa tidak kreatif. Selain itu, perlu peningkatan jumlah pengawas sekolah. Saat ini, satu pengawas bertugas untuk 12 sekolah.

"Sertifikasi guru juga harus diperhatikan. Pemko (Batam) juga harus perhatian, jangan guru yang berkualitas malah dijadikan Camat," cetusnya.

Hal senada disampaikan Majelis Pendidikan Kota Batam, Heri Suprianto. "LKS membuat anak tidak kreatif. Otaknya menyempit. Makanya di negara maju, LKS tidak digunakan lagi," ujarnya. (lim)


Older news items:
  • Paku Bertebaran, Tukang Tambal Ban Panik
  • Imigrasi Amankan Warga Malaysia
  • Tiga Golongan Darah Berbeda di TKP
  • Desti Maria Simarmata, Humas Pemko Tpi
  • Yusril Bantah Sebar Isu Sara
  • Komisi IV Sidak SMPN 45
  • Unrika Gelar Pelatihan SPMI
  • SDN 03 Peringati Maulid Nabi
  • Pasokan Minim, Harga Lele Dikhawatirkan Melonjak
  • Batam Rentan Dimasuki Mamin Berbahaya
Next page >>

EPAPER

spacer

  • Aktual

  • Opini

  • KPK Bodong Segera Dilimpahkan
  • Sekolah Membandel, Pungutan Masih Berlangsung
  • Polisi Usut LSM Peduli Nusantara
  • Orangtua Siswa Ancam Demo
  • Ali Diminta Cabut Laporan
  • FPI Kejar Hendriyanto
  • Tuntutan Karyawan PT Varta dan PT Unisem Dipenuhi
  • Pemkab Wacanakan Tukar Guling Lahan
  • Minta Sumbangan, Perpat Dicatut
  • Rumah Anggota Reskrim Ludes Terbakar
  • Layar Kepri Target 5 Emas
  • Sani: Lahan BMW Harus Diselesaikan
  • Penguatan Penelitian di PT
  • Tegakkan Supremasi Hukum
  • Calon Rektor Umrah
  • LP (Mulai) Bangkit Lagi
  • Free Port Zone (FTZ) dan Free Import Zone (FIZ)
  • Mereformasi Kenakalan Menjadi Kreatifitas
  • Maulid Nabi dan Krisis Kepemimpinan
  • Mana CSR-nya?
  • Bandar Sri Bentan: "Kepri New Epicentrum"
  • Masyarakat Miskin dan Anak Jalanan
  • Mengatasi Masalah Sampah di Batam
  • Antisipasi Kebijakan "Anti FTZ"

spacer

  • Tajuk
  • Menyanyah
  • Opini
  • Xin Wen
  • Persfektif
  • Sosok
  • Siape Die
  • Fokus
  • Insert
  • Cerita
  • Ramadhan
  • Layanan Umum

Xin Wen

  • spacer
    Cintai Budaya Tionghoa
  • spacer
    Pilwako Jangan Jadi Permusuhan
  • spacer
    Malam Cap Go Meh Meriah
  • spacer
    Jeruk, Buah Pembawa Rezki
  • spacer
    Cap Go Meh Penutup Imlek

Fokus

  • LAM Penjaga Adat Melayu
  • spacer
    Pembangunan Kereta Api Monorel Efektif ?
  • spacer
    Menyambut Imlek di Vihara Duta Maitreya
  • spacer
    Imlek dan Peruntungan Tahun Naga Air 2012
  • spacer
    Pesona Batik Karimun

Insert

  • Kacang Botor, Sayuran dengan Gizi Tinggi
  • Dilarang Mengemudi, Perempuan Arab Melawan
  • Jadi Buruh Cuci, Demi Pendidikan Ketiga Buah Hati
  • Dikenal Hingga ke Mancanegara
  • spacer
    Rumpawan Hidup Miskin di Daerah Kaya
spacer
gipoco.com is neither affiliated with the authors of this page nor responsible for its contents. This is a safe-cache copy of the original web site.