Perayaan Hari Valentine

unduk | Sosial,Syariat | Friday, February 10th, 2012
spacer

valentine

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sungguh, kamu akan mengikuti jejak orang-orang sebelummu sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga jika seandainya mereka menempuh jalan ke lubang dhabb (binatang kecil seperti biawak), tentu kamu akan mengikuti juga.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, Yahudi dan Nasranikah (yang akan diikuti)?” Beliau menjawab, “Siapa lagi?”.

Benarlah apa yang disabdakan Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, akhir-akhir ini banyak di kalangan kaum muslimin yang mengikuti jejak langkah orang-orang kafir. Tradisi mereka, akhlak mereka serta sebagian syi’ar mereka telah diikuti oleh sebagian kaum muslimin.

Salah satu diantara sekian banyak syi’ar kaum kafir yang diikuti oleh sebagian kaum muslimin adalah “Iidul Hubb” atau “Valentine’s Day”. Inilah hari raya yang oleh sebagian kaum muslimin diikuti, diperingati dan dirayakan, khususnya di kalangan remaja.

Sebelum membahas hukumnya, berikut ini sekilas tentang asal mula dan sejarahnya.

Cerita tentang Idul hubb (hari kasih sayang)

Hari kasih sayang adalah salah satu di antara hari raya para masyarakat Roma penyembah berhala, di mana pemujaan terhadap berhala sudah memasyarakat di Roma sebelum abad ke-17. Perayaan hari itu ini menurut mereka adalah sebagai ungkapan cinta ilahi.

(lanjut …)

Comments (0)


Keimanannya Membuatku Kagum

unduk | Kisah | Sunday, February 5th, 2012
spacer

rasulullah saw

Alkisah, suatu ketika Rasulullah saw bermain tebak-tebakan dengan para sahabat.
Bertanya Rasulullah, “Tahukah kalian, mereka-mereka yang keimanannya membuatku kagum?”.
“Aku tahu ya Rasulullah”, seru salah seorang sahabat. “Mereka yang engkau maksud itu tentulah para malaikat“.
“Mengapa engkau berpikir demikian?”, tanya Rasulullah kembali.
“Karena para malaikat selalu mematuhi semua perintah Allah. Mereka tidak sekalipun pernah melanggar aturan Allah”, jawab sahabat.
“Tapi para malaikat memang ditakdirkan untuk selalu mematuhi perintah Allah. Mereka tidak diberi kelengkapan hawa nafsu seperti layaknya kita. Dan tempat mereka dekat dengan Allah. Wajar jika mereka selalu beriman. Keimanan para malaikat tersebut, sama sekali tidak membuatku kagum”, bantah Rasulullah.

Para sahabat termangu-mangu dengan jawaban Rasulullah tersebut. Mereka terdiam sejenak, memikirkan jawaban apa kiranya yang dikehendaki oleh Rasulullah.
Tiba-tiba, salah seorang sahabat berseru, “Aku tahu ya Rasulullah, yang Rasulullah maksudkan tentu para nabi dan rasul utusan Allah. Mereka manusia biasa seperti kita, namun mereka selalu mematuhi apapun yang Allah perintahkan, apapun resikonya”.
Rasulullah tersenyum, “Betul mereka manusia biasa seperti kita, namun mereka mendapatkan petunjuk langsung dari Allah swt. Mereka menerima wahyu dan mendapatkan mukzizat. Wajar jika karena semua itu, mereka beriman kepada Allah”.
“Keimanan mereka sama sekali tidak membuat aku kagum”, bantah Rasulullah sekali lagi.

(lanjut …)

Comments (0)


Kunci-kunci Rezeki

unduk | Ibadah,Sosial | Friday, January 6th, 2012
spacer

kunci rezeki

Nabi Nuh ‘alaihis salam pernah berkata kepada kaumnya: “Wahai kaumku, Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang menjelaskan kepada kamu—(yaitu) sembahlah olehmu Allah, bertakwalah kepada-Nya dan taatlah kepadaku—Niscaya Allah akan mengampuni sebagian dosa-dosamu dan menangguhkan kamu (memanjangkan umurmu) sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya ketetapan Allah apabila telah datang tidak dapat ditangguhkan, kalau kamu Mengetahui.” (QS. Nuh 2-3)

Nuh ‘alaihis salam juga berkata: “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun—Niscaya Dia akan mengirimkan hujan lebat kepadamu, membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun serta mengadakan (pula di dalamnya) sungai-sungai untukmu.” (QS. Nuh: 10-11)

Dari beberapa ayat di atas terdapat beberapa pelajaran, di antaranya:

Pertama, dakwah para nabi ushul(asas)nya adalah sama yaitu Tauhid (menyeru beribadah kepada Allah saja dan meniadakan sesembahan selain-Nya), meskipun syari’atnya berbeda-beda.

Kedua, dalam berdakwah, para nabi mengedepankan Al Ahamm fal ahamm (yang lebih terpenting di antara yang penting) yaitu Tauhid sebelum yang lain.

(lanjut …)

Comments (0)


Fitnah Dunia

unduk | Akhlaq | Wednesday, December 21st, 2011
spacer

fitnah dunia

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya dunia ini manis lagi hijau (indah), dan sesungguhnya Allah menjadikan kamu pengelolanya. Dia akan melihat apa yang kamu kerjakan, maka berhati-hatilah kamu terhadap dunia dan berhati-hatilah terhadap wanita, karena fitnah yang pertama kali menimpa bani Israil adalah karena wanita.” (HR. Muslim)

Jika anda sering berjalan-jalan, terutama ke dataran tinggi dan pegunungan, tentu anda akan melihat lebih jelas indahnya dunia. Bumi yang kita tempati ini penuh dengan keindahan dan hal yang sangat menarik. Di sana ada pemandangan yang indah, ada sungai-sungai, ada air terjun, ada pepohonan yang lebat, udara yang sejuk, gunung-gunung yang tinggi dan lain-lain.

Melihat pemandangan yang indah dan menyenangkan itu, pernah terlintas dalam hati saya -mungkin juga anda- keinginan untuk membangun rumah di tempat yang indah tersebut; tinggal bersama keluarga. Saya ingin pergi ke kota untuk bekerja agar dapat mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya yang kemudian dapat saya gunakan untuk membangun rumah di tempat yang indah tersebut.

Namun saya berfikir dan berfikir lagi, jika saya melakukannya apakah saya akan hidup kekal di sana dan aman dari mara bahaya, kemudian bagaimana nantinya saya mencari rizki? Belum lagi dengan sarana-sarana yang kurang lengkap tidak seperti di kota. Sadarlah saya bahwa kesenangan dunia tidak sempurna; ada hidup dan ada mati, ada muda dan ada tua, ada senang dan ada sedih, ada sehat dan ada sakit, ada rasa aman dan rasa takut serta keterbatasan lainnya. Lebih dari itu, untuk memperoleh kesenangan dunia harus diraih dengan kerja keras dan usaha.

(lanjut …)

Comments (2)


Dampak Negatif Kemaksiatan

unduk | Akhlaq | Thursday, December 15th, 2011
spacer

kemaksiatan

Di antara bencana yang banyak menimpa kaum muslimin pada zaman sekarang ini adalah merajalelanya kemaksiatan dan dosa, serta menyebarnya kemungkaran dengan berbagai tingkatannya. Tidak sedikit di antara mereka yang bahkan menganggap remeh dan ringan urusan dosa. Padahal kemaksiatan tersebut sangat berbahaya, baik bagi individu maupun masyarakat.

Bahayanya sangatlah banyak. Jika kita mau merenungkan bahaya dan dampak buruk dari kemaksiatan tersebut niscaya kita akan berusaha sekuat tenaga untuk menjauhi kemaksiatan itu.

Ibnul Qoyyim berkata, “Kemaksiatan ini memiliki bahaya yang sangat besar bagi hati. Sama seperti bahaya racun terhadap tubuh dalam tingkat bahaya yang berbeda-beda, dan tidakkah di dunia ini muncul suatu kejahatan dan penyakit kecuali disebabkan oleh kemaksiatan dan dosa-dosa. Sebab apakah yang mengeluarkan bapak manusia dari surga. tempat kelezatan, kenikmatan, kemegahan, dan kesenangan menuju alam yang penuh penyakit, kesedihan dan musibah.

Apakah yang mengeluarkan Iblis dari alam langit, diusir dan dilaknat. Rahmat berubah menjadi laknat serta keimanan berubah menjadi kekafiran? Lalu sebab apakah yang menenggelamkan seluruh penghuni bumi sehingga air melampaui puncak gunung-gunung? Dan sebab apakah yang menjadikan angin menguasai kaum ‘Ad sehingga mereka bergelimpangan mati di permukaan bumi. Sehingga mereka seperti pohon-pohon kurma yang tumbang?

(lanjut …)

Comments (1)


Menikmati Malam

unduk | Ibadah | Sunday, December 11th, 2011
spacer

menikmati malam

Saat itu malam masih tersisa. Bulan masih berenang dalam ruang semesta. Dan, bintang-gemintang masih setia bergelantungan. Dan dalam keheningannya ini, di salah satu bilik yang sangat sederhana, terdengar suara berbisik. “Wahai istriku, ikhlaskah dirimu jika malam ini aku beribadah kepada Allah?”

“Wahai suamiku, kekasih Allah. Sesungguhnya (jika menuruti kata hati) aku merasa nyaman jika selalu berada di sampingmu. Namun, aku ikhlas dengan apa yang engkau sukai. Engkau sangat gemar beribadah kepada Allah. Bagaimana mungkin aku tidak mengikhlaskanmu.” sahut Aisyah lembut.

Sejurus kemudian, pasangan suami istri agung ini berwudhu. Keduanya lalu tegak dalam kesalihan malam bak Jabal Rahmah yang memancang kuat menembus lazuardi imani. Takbirnya melesat bersama keagungan Sang Pencipta. Rapalan firman-firman-Nya bergetar bersama air mata yang memburai berharap rida Allah. Begitu juga dengan gerak rukuk dan sujudnya, lekat dalarn harmoni gerak jagad raya. Demikian ikhlas keduanya memenuhi panggilan suci untuk menjadikannya lebih mulia dalam menggapai maqamam mahmuda (tempat terhormat).

Inilah sepenggal peristiwa malam yang dikisahkan oleh Aisyah RA kepada Atha’ saat ia dan temannya bertandang ke rumah ummul mukminin. Cerita yang dituturkan melalui jalur Ibnu Mardawih ini merupakan satu dari sekian kisah mengesankan Rasulullah dalam upaya menghidupkan sisa-sisa malamnya.

(lanjut …)

Comments (0)


Puasa Asyura

unduk | Ibadah,Syariat | Friday, December 2nd, 2011
spacer

puasa asyura

Sesungguhnya hari Asyura (10 Muharram) merupakan hari bersejarah dan diagungkan. Orang-orang Quraisy biasa berpuasa pada hari asyura di masa jahiliyyah, Rasulullah pun melakukannya pada masa jahiliyyah, sampai datang syariat puasa.

Tatkala beliau sampai di Madinah beliau berpuasa pada hari itu dan memerintahkan umatnya untuk berpuasa.” (HR. Bukhari Muslim) “Nabi tiba di Madinah, kemudian beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura. Beliau bertanya: “Apa ini?” Mereka menjawab: “Sebuah hari yang baik, ini adalah hari dimana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuh mereka, maka Musa berpuasa pada hari itu sebagai wujud syukur. Maka Rasulullah saw menjawab: “Aku lebih berhak terhadap Musa daripada kalian (Yahudi) , maka kami akan berpuasa pada hari itu sebagai bentuk pengagungan kami terhadap hari itu.” (HR. Bukhari)

Ada banyak hadits yang bicara tentang puasa Asyura, antara lain: “Rasulullah ditanya tentang puasa Asyura, beliau menjawab: “Puasa itu bisa menghapuskan dosa-dosa kecil pada tahun kemarin.”(HR. Muslim).

Adapun cara berpuasa di Hari Asyura adalah berpuasa selama 3 hari dimulai dari tgl 9, 10, dan 1 1 Muharram berdasar hadits Ibnu Abbas yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dengan lafadz sebagaimana telah disebutkan oleh Ibnul Qayyim dalam al-Huda dan al-Majd Ibnu Taimiyyah dalam al-Muntaqa 2/2: “Selisihilah orang yahudi dan berpuasalah sehari sebelum dan setelahnya.”

Dan pada riwayat ath-Thahawi menurut penuturan pengarang al-Urf asy-Syadzi: “Puasalah pada hari Asyura dan berpuasalah sehari sebelum dan setelahnya dan janganlah kalian menyerupai orang Yahudi.”

Sumber: Buletin Dakwah Masjid Al-Iman Edisi ke-24, 2 Desember 2011

gipoco.com is neither affiliated with the authors of this page nor responsible for its contents. This is a safe-cache copy of the original web site.