Good bye 2011

spacer

Last post di 2011.

Tahun ini tadinya kuanggap tahun terbaik setelah beberapa tahun ini. Tahun ini tadinya akan punya ending yang baik.

Dan kenyataannya aku malah sangat mengutuk tahun 2011.

Seandainya aku bisa kembali di malam tahun baru 2005. Seandainya..

Aku tidak ingin mengingat setiap detik di 2011.

Dan waktu, bergeraklah cepat.

Atau selesailah dengan cepat.

Just so tired of being me.

Author name:
Brendha Citra
Publish date:
December 31st, 2011
Discussion:
5 Comments
Categories:
Good bye
About Brendha Citra:
spacer Bre, that’s my name. I am just another ordinary mother who loves my family. Please do a favour by making any comments in my blog.

Follow on Twitter
Connect on Facebook
Visit website

Apologize

Mari kita menceritakan tentang dia..

…….

Ini hanya bagian dari hidup, ini akan ada akhirnya.

“aku tidak ingin yang lain selain kamu dan dio”

Lalu kamu memelukku menciumiku.. dan menangis.

Ga ada yang lebih kamu cintai di dunia ini selain aku dan buah hati kita. kamu sangat mencintai aku, kamu sangat membutuhkan aku dan dio. dan dia bukan apa-apa dibanding aku.. Aku yang terbaik. Aku yang terbaik.

Dia ga bisa berjuang bersama kamu dengan uang 10ribu, dengan 1 liter beras, dengan cacian. Dia hanya melihat aku yang seperti sekarang, aku capek berbohong terus dan hanya mengikuti emosiku jo..

“maafkan aku jo.. maafkan suamimu.. ampuni aku jo.. ampuni aku..”

Dan aku tahu kamu tidak pernah berubah mencintai kami. Dari dulu sampai detik ini.

Dan Demi Allah suamiku,  aku mencintai kamu..maafkan aku. semua ini karena kesalahanku.. maafkan aku.

…….

Dear kamu..

Semesta memberiku hadiah terbaik tahun ini…

Dan untuk seseorang yang juga terluka disana,..

Terimakasih untuk kamu sudah memberi kami pelajaran berharga ini, mengembalikan dia ke dalam pelukan kami kembali. Maafkan dia..maafkan saya, kamu pantas mendapatkan yang lebih baik dari dia.  Kamu cantik, kamu punya talenta dan kamu bisa meraih apa saja yang kamu inginkan. Usiamu masih muda dan untuk mendapatkan yang lebih baik dari dia itu mudah.

Saya tidak menyalahkan kamu, juga tidak ingin menjadi membenci kamu.  Apapun yang telah terjadi diantara kalian, itu semu dan palsu. kamu ga pantas mendapatkan itu, kamu pantas mendapat yang lebih baik dari itu. Jadikan dia dan kami sebagian dari hidup kamu dan kenangan manis kamu.

Saya sudah melihat bagaimana kalian.. hubungan kalian. Manis..manis sekali. saya kagum, bahkan saya mengakui saya ga memiliki yang kamu punya bersama dia.  Saya mengaku saya kalah.. saya bukan lawan kamu. Hanya saja di sisa nafas dan  daya saya, untuk berjuang mempertahankan keutuhan kami, saya tidak ingin menyerah. Tidak selama dia masih menginginkan dan memperjuangkan kami juga. Saya sedang berusaha ikhlas, mungkin nanti jika kamu sudah merasakan menjadi istri dan ibu kamu bisa merasakan yang saya rasakan sekarang.  maafkan sikap saya yang kekanak-kanakan. itu hanya emosi sesaat.

Saya tidak menawarkan permusuhan, saya menawarkan persahabatan jika kamu mau.. kita bisa sama-sama saling membantu menyembuhkan. itu juga jika kamu bersedia,..jika tidak saya hanya bisa meminta maaf sebesar-besarnya disini.

Semoga kamu bahagia. Ikhlaskan dia seperti saya juga berusaha keras mengikhlaskan semua ini. Saya yakin kamu bisa, karena saya yakin kamu wanita tegar. Dan dia yang telah membuat kamu terluka tidak pantas mendapatkan cintamu yg tulus.  Terima kasih.

Chita :)

Author name:
Brendha Citra
Publish date:
December 21st, 2011
Discussion:
6 Comments
Categories:
Feel Blue
kompromi
About Brendha Citra:
spacer Bre, that’s my name. I am just another ordinary mother who loves my family. Please do a favour by making any comments in my blog.

Follow on Twitter
Connect on Facebook
Visit website

Episode baru

Ini hidup.. dan ini hanya sekali. jadi move on…  No matter what happen, life is good.. :)

Satu episode baru dalam hidupku, awal dan pagi yang menyakitkan tentu saja. Baru kemarin dia bercerita tentang seseorang yang mati karena tiba-tiba ditusuk dari belakang oleh seseorang. Kalau saya?? saya ditusuk, lalu kesakitan luar biasa, lalu dibacok, lalu dirajam, lalu dicincang kemudian di bakar hidup-hidup. Sakitnya sama.. karena sakitnya terasa dari awal pertama aku ditusuk.

Dipaksa melihat sosok lainnya dan kemudian dipaksa menerima ini semua. menelan bulat-bulat dan nikmati.. ya sudahlah, semua terjadi bukan karena tanpa alasan. panjang lebar, ribuan kilogram mungkin kekuranganku. dan semua ditimpakan hari ini bersamaan. BRukk!!!

ahh.. cinta memang butuh pembuktian, dan aku benar-benar ingin membuktikan. kata orang cinta itu adalah ketika bisa melihat orang yang kita cintai bahagia. Dan dimanapun dia menemukan kebahagiannya, aku tetap berdiri disini bersama malaikat kecilku, menunggu dia sejenak pulang, lalu kembali menjemput bahagianya lagi.

Aku akan berpura-pura memiliki berton-ton ketegaran,..

Aku akan berpura-pura, bahwa ini cuma mimpi buruk..

Mari tetap tertawa, mari tetap bercanda, dan mari kita tetap mumuja sang Pemilik Hidup. Hidup ini terlalu remeh temeh jika hanya untuk menikmati sakit hati dan kekecewaan. Dan pelajaran hidup mengajarkan, bahwa membabi buta hanya perilaku pecundang. Balas dendam itu ga ada abisnya,  Ikhlas itu jauh lebih baik…

Minta aku menjadi ibu, aku akan menjadi ibu, minta aku menjadi istri aku akan menjadi istri.

Aku bisa menjadi superwowan jika memang aku diharuskan menjadi superwoman, aku pernah mencoba dan aku bisa. Namun pantang aku mengalah kalah melepas nama mu. Lebih baik aku menunggu, karena episode ini akan punya akhir. entah seperti apa akhirnya..aku tidak ingin menjadi yang kalah. Karena sejak awal akulah pemenangnya.

Cinta memang luarbiasa, dan aku benar-benar tergila-gila.. dan cinta ini yang menguatkan aku disisimu.. apapun yang terjadi kecuali kematianku.

Aku masih sangat mencintai suamiku.. :)

 

Author name:
Brendha Citra
Publish date:
December 12th, 2011
Discussion:
6 Comments
Categories:
bulan
Love
About Brendha Citra:
spacer Bre, that’s my name. I am just another ordinary mother who loves my family. Please do a favour by making any comments in my blog.

Follow on Twitter
Connect on Facebook
Visit website

Diam di dalam diam

Dan kepuasan terjadi ketika diam di dalam diam.

Siapa yang paling tahu aku. Bukan siapapun selain aku yang memiliki jasad ini. Bahkan ketika orang yang paling dekat pun, merasa yang sudah bisa menebak isi hatiku, menjugde isi kepalaku, dan mampu menilai keinginanku pun tidak lebih dari sebuah prasangka yang dibenarkan sepihak.

Dan kepuasan masih bisa dinikmati dalam diam.

Ada yang tahu apa mimpiku? Bukan siapapun selain aku. Bahkan ketika orang yang paling dekat pun, merasa yang paling tahu apa kebutuhanku, keinginanku. Sama sekali tak terpikirkan apa mimpi terbesarku.

Dan diamku.. Ah sudahlah. Lebih baik diam dalam diam.

Author name:
Brendha Citra
Publish date:
December 5th, 2011
Discussion:
2 Comments
Categories:
kompromi
About Brendha Citra:
spacer Bre, that’s my name. I am just another ordinary mother who loves my family. Please do a favour by making any comments in my blog.

Follow on Twitter
Connect on Facebook
Visit website

Romansa aku dan pohon mengkudu

Seperti digerakkan oleh semesta, aku bertanya dan melangkah menuju satu pohon buah mengkudu berbuah lebat yang hidup nyaris meranggas jika musim hujan tak datang di padang ilalang. Dia tumbuh sendiri berteman rumput tinggi pendek hijau menguning dan serangga semacam capung. Belalang, Semut bisa jadi juga beberapa tikus tanah, cacing-cacing yang bertumbuh pesat semenjak tanah mereka menjadi gembur. Mungkin ada kalajengking, mungkin ada ular dan bisa jadi dibalik rimbunan ilalang tinggi pendek hijau menguning. Beberapa bunga liar menyembul dibalik mereka.

Aku diam tertegun menatap  sebuah pohon mengkudu menjulang, jaraknya 15 meter dihadapanku. Tanpa jalan setapak atau seseorang yang menuntunku menuju pohon itu. Kegelisahan merayapi nadi-nadi membujuk sebuah keinginan melangkah menjadi berbalik dan pulang.

Bagaimana jika karena ketakutan luar biasa seekor kalajengking mini, lalu melihatku yang nyaris menggilas tubuhnya secara reflek menancapkan capit beracunnya dari bawah ilalang di jempol besarku. Jika itu hanya seekor, bisa jadi dua, tiga, empat, atau bisa jadi di balik ilalang yang rimbun itu ada kerajaan kalajengking.

Bagaimana jika seekor laba-laba besar hitam yang tidak berhenti menatapku sedari tadi aku mengamati pohon itu. Laba-laba itu seolah merencanakan rencana besar akan menjeratku dengan gulungan benang-benang jaring ringannya.  Lalu dia akan merayapi kaki dan tubuhku. Bukan seekor tapi dia dan teman-teman satu genknya. Aku mungkin akan berteriak mati-matian sambil lompat dan menarikan tarian pemanggil hujan.

Bagaimana jika seekor ular yang terpendek kecilpun diam-diam mengendap naik dibalik celana jinsku. Melilitkan tubuhnya yang kemudian membuat patah tulang kakiku. Atau kalau sedang iseng ular itu akan menancapkan gigi tajamnya mengalirkan bisanya masuk ke aliran darah dan seketika aku mati. Itu pasti mimpi menjadi nyata. Pikiranku jadi semakin sulit melupakan ratusan mimpi buruk tentang dipatok ular, dililit ular, dikagetin ular, dikejar ular, dimakan ular.

Pulang. Mundur. Lari sejauh mungkin. Tinggalkan tempat paling menakutkan ini. Jangan menoleh ke belakang. Lari selagi aku bisa. Lari selagi aku belum menangis ketakutan. Lari sebelum aura ketakutan ini membuat polusi udara dimana-mana, mereka yang paling aku takuti akan merasakan. Entah aku pernah mendengar atau membaca atau mungkin juga bermimpi, mereka hewan-hewan melata menggelikan yang mampu membuat bulu kudukku berdiri lebih tinggi daripada ketika aku berkunjung tengah malam di kuburan keramat malam 1 suro, mereka mampu merasakan aura ketakutan musuh terbesarnya lalu menyerang. Tidak, aku harus lari. Sejauh mungkin.

Aku kalau minum air rebusan daun mengkudu itu pasti cepet sembuh.

Aku berjongkok, mengutuki diriku sendiri. Cinta itu luar biasa. Dan Ketidakmampuan ini masih membekukan seluruh tubuhku. Takut melangkah enggan mundur. Dan langit awannya muram abu-abu kelam. Romansa antara aku dan pohon mengkudu itu dihancurkan oleh ilalang.

Bismillah. Selangkah. Dua langkah. Keringatku seperti hujan salju lokal dikulitku. Tiga langkah. Empat langkah. Aku mulai menangis. Mulai berdoa memohon pertolongan dalam hati. Melafalkan ayat kursyi. Berlari secepatnya dan menutup mata. Seperti kesetanan menyibak rimbunan ilalang. Semoga kalajengking itu sendirian dan langsung mati terinjak kakiku, semoga laba-laba itu tidak sedang melihatku tapi sedang tidur sore bermimpi tentang kekasihnya sehingga dia tak peduli padaku. Semoga ular-ular itu sedang kenyang atau gigi mereka ompong atau mereka terlalu kecil hingga di larang orang tuanya maen jauh-jauh dari sarangnya. Semoga aku selamat.
Sampai dan nafasku terenggah-enggah. Adrenalin mengalir deras, dan aku tak mau berlama-lama. Aku tidak ingin berpikir lagi.

Membabi buta mengambil pucuk-pucuk daunnya. Aku tidak pernah menduga banyak kumbang. Ada sarang mereka diatas sana. SEMPURNA. Dan lari kembali melewati jalan yang sama tadi.

Sambil berlari aku mengacungkan jari tengah kepada kalajengking, laba-laba, ular dan binatang-binatang melata lainnya.

Aku tertawa dan aku menang.

Author name:
Brendha Citra
Publish date:
December 3rd, 2011
Discussion:
7 Comments
Categories:
Love
About Brendha Citra:
spacer Bre, that’s my name. I am just another ordinary mother who loves my family. Please do a favour by making any comments in my blog.

Follow on Twitter
Connect on Facebook
Visit website
Older entries
  • New Story

    • Good bye 2011
    • Apologize
    • Episode baru
    • Diam di dalam diam
    • Romansa aku dan pohon mengkudu
    • My husband gay 2
    • Lagi ga butuh cinta
    • Tentang sebuah Pertunjukan
    • Tentang Pembohong
    • C.L.B.K season 2
  • konco-konco

    • Andi Pangeran
    • Brencia KerenS
    • Mbahsangkil
    • Penyandang Disabilitas dan Pandangan Masyarakat
    • Plendhus
    • The Suryaden
  • Friends’ Responses

    • surya on Apologize
    • www.tilestogo.com.au/ on >last Message
    • gogo caroselle on Good bye 2011
    • Adik Lucu on Good bye 2011
    • Lily on Apologize
    • Iman on Good bye 2011
    • etha on Good bye 2011
    • Suke on Good bye 2011
    • Ruckus on Lagi ga butuh cinta
    • Ruckus on Tentang sebuah Pertunjukan
    • Ruckus on Episode baru
    • Ruckus on Romansa aku dan pohon mengkudu
    • MOXA on My husband gay 2
    • etha on Apologize
    • putri on Apologize
  • Follow me...

      spacer
    • 1970/01/01 00:00 by
    • 1970/01/01 00:00 by
gipoco.com is neither affiliated with the authors of this page nor responsible for its contents. This is a safe-cache copy of the original web site.