Testimony

“Kalo pengalaman anak I sakittt…karena pake persalinan biasa, yg ke 2 rencananya sih mau biasa juga, tapi sudah tidak tahan sakitnya, dianjurkan sih waterbirth (WB), tapi takutnya juga bayinya keleleb…kemudian akhirnya saya coba,ternyata memang berkurang sakitnya.
“Sebelum masuk ke air saya sdh tidak tahan sakitnya dan hampir saya cekek leher ipar saya karena sakitnya luar biasa dan saya teriak-teriak ha…ha…ha…, tapi setelah masuk ke air, nyerinya langsung berkurang sampai kira-kira 60% (enam puluh persen) dan rasanya lebih nyaman serta rilex.”
“Ajaibnya lagi ……. saya tidak mengalami robekan sama sekali, padahal berat bayi saya 4200 gram, dan setelah selesai dibersihkan saya langsung bias jalan. Tidak seperti persalinan anak saya yang I, beratnya 3500 gram, jahitannya banyak sekali sampai 1 minggu saya tidak bisa bangun.”
“Saya merasa sangat bersyukur kemarin melahirkan dengan metode waterbirth (Tirtabirth), dan saya sangat menyarankan bagi ibu-ibu yang sedang hamil untuk bisa merasakan nyamannya melahirkan di air”

Ibu Wayan Sukreni, 28 tahun, hamil ke 2
(Ibu Rumah Tangga)

 

“Saya merasakan sangat nyaman dan sakitnya berkurang sebanyak 50% setelah masuk ke air,karena sebelum masuk ke air saya mengerang kesakitan. Dibandingkan dengan proses persalinan anak saya yang pertama, sekarang prosesnya lebih cepat dan nyaman. Waterbirth (Tirtabirth) sangat fantastik”

Ibu Wayan Suarni, 33 tahun, hamil ke 2
(Wiraswasta)

 

“Ini adalah persalian saya yang pertama, dan saya sudah selama 20 jam dirwat di bidan sampai pembukaan 7 cm. Akhirnya saya dan suami memutuskan agar di rujuk ke klinik waterbirth(Tirtabirth), setelah saya masuk ke air memang betul teryata sakit perut yang saya rasakan jauh berkurang dan lebih nyaman. Yang luar biasa sakit yang saya rasakan sangat kuat saat di ibu bidan, turun hingga 75% setelah direndam di bathtub waterbirth (Tirtabirth).”
“Setelah 1 jam berada di air, pembukaan jadi lengkaap dan saya langsung disarankan mengedan oleh pak dokter. Kira-kira saya hanya mengedan 5 kali, bayi saya lahir dan langsung menangis. Saya merasa senang sekali dan sangat beruntung ikut waterbirth (Tirtabirth) ”

Ibu Sri Rusma, 21 tahun
(Mahasiswi)

 

“Menurut saya melahirkan dengan waterbirth (Tirtabirth) lebih enak dan tidak ribet dibandingkan melahirkan di tempat tidur. Nyerinya berkurang sampai 75%, dan prosesnya lebih cepat dari persalinan yang pertama”

Ibu Sri Adiasih, 37 tahun, hamil ke 3
(karyawan swasta)

 

“Pengalaman saya menggunakan waterbirth (Tirtabirth) itu…dari pertama ya, saya memang berencana untuk melahirkan normal, tapi kesulitan saat proses pembukaan dan saya tidak tahan dengan rasa sakit, akhirnya saya putuskan untuk mengikuti waterbirth (Tirtabirth), nah… setelah pembukaan 5 cm, saya sudah dimasukkan ke air dan perbedaannya sangat drastis sekali, dimana setelah masuk ke air nyeri langsung turun drastis dari pada saat di bed. Menurut saya sakitnya berkurang sampai 90%, dan prosesnya sangat cepat dimana stelah 1,5 jam di air, bayi saya sudah lahir. Padahal saat di bed harus menunggu sampai 1,5 hari untuk sampai pembukaan 5 cm…betul-betul luar biasa. Saya merasa sangat-sangat nyaman dan rilex saat di air.”

Ibu Nengah Sukasih, 30 tahun, hamil 1
( Ibu Rumah Tangga)

 

“ Kalo di air nyerinya tidak begitu kuat, enak, rilex. Nyerinya turun banyak banget, dan proses bersalin dengan waterbirth (Tirtabirth) lebih cepat, robekannya sedikit serta enak banget”

Ibu Naning Tri Retno, 31 tahun, hamil ke 1
PNS

 

“Awalnya kami sangat ragu untuk melahirkan normal, karena riwayat hamil 1 lahir dengan operasi Sesar. Tapi karena kami ingin sekali melahirkan normal jadi saya sama suami sepakat mencoba untuk melahirkan normal.”
“Pas pembukaan 3 cm itu saya sudah merasa sakit, tapi itu masih berada diatas tempat tidur, rasanya perih-perih dan ada perasan ingin ngedan, karena saya belum pernah mengalami sebelumnya seperti apa kontraksi rahim. Dokternya terus membimbing saya agar mengatur cara menarik dan mengeluarkan nafas sehingga saya lebih tenang. Kemudian saat pembukaan  7 cm saya minta ikut waterbirth (Tirtabirth).”
“Setelah di air nyerinya langsung berkurang hingga 50% dan rasanya lebih nyaman, tenang, dan bisa bernafas lebih teratur. Proses pembukaan berlangsung cepat, karena dari saat masuk ke air sampai bayi saya lahir hanya memakan waktu 1 jam 40 menit. Setelah saya membuktikan sendiri kalo ternyata saya (bekas operasi Sesar) bisa lahir normal.”
“Bagi ibu-ibu yang ingin melahirkan normal saya sarankan mencoba metode waterbirth (Tirtabirth) karena prosesnya lebih nyaman, rilex, tenang dan persalinan lebih cepat.”

Ibu Wayan Sumanti, 24 tahun, hamil ke 2, bekas operasi Sesar
PNS

 

“Melahirkan di waterbirth (Tirtabirth) itu lebih rilex dan rasa sakitnya berkurang ketimbang melahikan di tempat tidur…terus anu…lebih tenang, lebih nyaman dan lebih cepat prosesnya”

Ibu Komang Adnyawati,34 tahun hamil ke 3
Wirausaha

 

“Padahal saya disarankan operasi oleh klinik sebelumnya, tapi saya ingin sekali melahirkan normal. Jadi saya coba periksa ke Rumah Bersalin Ibunda (Bundaku), dikatakan oleh dokter kalau saya masih bisa mencoba untuk melahirkan normal. Akhirnya kira-kira 1 minggu setelah periksa saya sudah merasakan sakit-sakit perut yang jarang, kemudian semakin lama semakin kuat. Saat bukaan 6 cm saya sudah tidak kuat lagi menahan rasa sakitnya, terus saya minta ke waterbirth (Tirtabirth), setelah masuk ke air, sakitnya langsung berkurang sampai 60%. Dan akhirnya 30 menit setelah masuk ke air pembukaan menjadi lengkap, prosesnya sangat cepat, lebih enak, tenang dan rilex. Bayi saya lahir dengan berat 3300 gram dan sehat. Saya berterima kasih sekali pada Tuhan karena diperkenankan bisa melahirkan normal”

Ibu Dian Lestari, 20 tahun ,hamil ke 1, LHM (tinggi badan 142 cm)
Ibu Rumah Tangga

gipoco.com is neither affiliated with the authors of this page nor responsible for its contents. This is a safe-cache copy of the original web site.