Beliau yang Kami Rindukan…

Sunday, 15. January 2012

Semua penantian panjang berakhir sudah. Semua pertanyaan pun kini terjawab. Hari itu (16/11) menjadi hari yang takkan terlupakan bagi kami yang datang khusus ke Pengadilan Negeri Kabupaten Madiun untuk memberi dukungan kepada Pak Ariyanto, S.Pd yang tengah mengalami kasus hukum buntut dari peristiwa tewasnya 3 teman kami, Dea, Zhangky dan Hilda, pada Perkemahan Gabungan 3 Ekstrakurikuler (Brigip Masda/Pramuka, Cagaskara dan PMR) pada 18 Juni lalu di Waduk Kali Bening, Saradan, Madiun. Pak Ari, begitu beliau akrab disapa, divonis hukuman 9 bulan penjara oleh hakim setelah sebelumnya sempat mengajukan banding atas tuntutan satu tahun penjara. Tangis pilu mengiringi pembacaan vonis atas kasus yang menimpa Pak Ari. Tak hanya dari keluarga, melainkan dari rekan guru dan terutama kami yang turut hadir mendengarkan. Ruang Cakra menjadi saksi bisu proses sidang Pak Ari sejak pembacaan tuntutan hingga pembacaan vonis. Tak ada yang menyangka jika buntut dari peristiwa itu adalah ditahannya Pak Ari, Pembina Pramuka yang seolah menjadi ‘korban’ atas ketidakpedulian sekolah akan kasus ini. Tangis kami makin histeris ketika melihat Pak Ari digiring keluar dari ruang sidang untuk kembali ke pondok. Wartawan yang turut dalam rombongan tak kami hiraukan. Yang kami inginkan saat itu hanyalah membawa Pak Ari pulang bersama kami, kembali ke Kertosono, kembali mengajar di SMA Negeri 1 Kertosono.

spacer

Kami sempat menyambangi Pak Ari di pondok setelah sidang berakhir. Pak Ari yang sudah berganti pakaian tampak segar dan tegar. Begitu melihat kami yang saat itu mengenakan baju Pramuka, mengingatkan beliau akan peristiwa itu dan kembali menitikkan air mata. Kami yang melihat beliau hanya bisa memberi dukungan moral. Kata “semangat pak” selalu kami ucapkan. Ditambah spanduk besar yang telah ditempeli berbagai surat berisi dukungan dari seluruh siswa SMAKER menambah vaksin semangat untuk beliau. Membaca salah satu surat yang ada, membuat Pak Ari menampakkan kembali lesung pipitnya. Rasa bahagia melihat beliau tersenyum membuat kami tenang. Tak terasa sudah 5 bulan lebih kami tak melihat senyum itu.  Melihat Pak Ari yang telah lama dirindukan membuat air mata menetes. Potongan memori indah yang pernah dijalani bersama beliau kembali terbayang di benak kami. Beliau yang selalu mengajarkan kedisplinan, beliau yang selalu memberikan motivasi, beliau yang selalu menunjukkan sifat rendah hati kepada kami.. begitu kami rindukan kehadirannya. Tak ada lagi yang memberikan ‘vaksin’ bagi kami yang ‘kurang sehat’, tak ada lagi yang ‘merapikan’ rambut para siswa yang gondrong, tak ada lagi siswa yang berdiri di bawah ring basket, tak ada lagi kelas yang harus tinggal di lapangan setelah upacara. Kemana perginya semua kebiasaan itu? Kami begitu merindukannya. Sangat merindukan sosoknya hadir di tengah-tengah kita.

Pak Ariyanto. Bapak Pembina Pramuka dan juga ICT sekaligus guru TIK di SMA Negeri 1 Kertosono. Sosok yang sangat peduli terhadap semua muridnya. Tak ada kesan buruk selama beliau mengajar juga membina. Karena kami tahu, beliau melakukan itu semua karena beliau sayang kepada kami. Hampir seluruh siswa SMAKER dihapalnya. Itu bukti kedekatan dan kepedulian terhadap anak didiknya.

 

“Pak Ari adalah orang terkenal kedua setelah bapak kepala sekolah. Beliau sangat kreatif, terbukti dari cara beliau mengajar dan membina Pramuka. Idenya juga tidak pasaran, sederhana namun ‘mengena’. Beliau adalah guru paling friendly dengan kedua lesung pipit, hafal nama dan kebiasaan seluruh siswa SMAKER. Tegas, bijaksana bahkan senang memberkan ‘vaksin’ yang ‘menyehatkan’. Pesan beliau yang selalu kami ingat, “kita tidak dapat mengubah masa lalu, tapi kita bias mengubah hari ini untuk masa lalu di masa depan!” Ika Dwi Safitri, Pradana Pramuka tahun 2010/2011.

“Kami mengharapkan pak Ari kembali lagi membimbing, memotivasi kami. Bukan hanya sekadar guru TIK, Pak Ari ibarat dokter yang selalu memberikan vaksin sehingga kami lebih sehat, lebih disiplin, dan tertib dimanapun kami berada.” Putu Wardhani, Ketua ICT tahun 2010/2011.

Seluruh cinta Pak Ari yang diberikan kepada kita begitu banyak, begitu berarti bagi kita. Rasanya tak sanggup bila kita ingin membalasnya, karena tak akan pernah sebanding dengan yang telah diberikan beliau. Terima kasih Pak Ariyanto, kedatanganmu selalu kami nantikan..

 

By : Nimas Faradyta dan Munika Dwi

Dari berbagai sumber

Tags: 2012, artikel awal, sekolah.

Posted in apa aja masuk by putu

12 Responses to “Beliau yang Kami Rindukan…”

  1. January 18th, 2012 at 6:08 am
    spacer
    jandy pratama Says:

    te2p semangat, kejayaan SMAKER kedepannya, tanggung jawab semuanya…

  2. January 18th, 2012 at 8:58 am
    spacer
    Miftahur Says:

    Pekerjaan sempat terhenti, tertegun sejenak ketika membaca ini… Membawaku dalam kenangan masa silam…
    Great Memories with our Best Teacher, “Mr. Ariyanto SPd”
    (kapan bisa lembur lagi bersama Beliau)

    Thanks juga untuk Phe We, Nimas Faradyta, Munika Dwi (Kenangan di ICT dan GENESIS dg kalian pasti juga tdk terlupakan)

    Semoga kita bisa bertemu lagi dikesempatan yg lebih Indah…

  3. January 18th, 2012 at 12:42 pm
    spacer
    Dian Ribut Says:

    memang tidak ada guru yang seperti pak ari, beliau yang kami rindukan. .

  4. January 18th, 2012 at 12:54 pm
    spacer
    dyon dwi mahendra Says:

    tetap pancarkan semangat SEMAKER JAYA!!!

  5. January 18th, 2012 at 4:13 pm
    spacer
    Sigit Priyanto Says:

    Terima kasih atas tulisan Ananda Nimas dan Munika….goresan “hati” andanda telah menjadikan pencerahan bagi kami. Semoga kita menjadi pribadi2 yang bermakna, yaitu pribadi yang berarti bagi orang lain!

  6. January 18th, 2012 at 4:30 pm
    spacer
    eka rian tyassany Says:

    Alhamdulillah…. Pak Ari memang guru yang … (trlalu bnyak kata jika harus mnuliskannya). intinya, sy sbg alumni sngat snang prnah kenal dan diajar oleh beliau. ^^

  7. January 18th, 2012 at 4:55 pm
    spacer
    Fajar Setiawan Says:

    Hanya bisa turut prihatin atas apa yang menimpa guru yang pernah mengajarkan kami banyak hal. Beginilah hukum ini bekerja, harus ada kambing hitam atas sebuah tragedi, semoga beliau senantiasa menjadi insan yang kuat dan lebih baik atas ujian yang diberikan.

  8. January 23rd, 2012 at 3:36 pm
    spacer
    Bowo Says:

    Semoga ke depan Brigip Masda bisa jauh lebih tangguh, lebih kokoh, dan jauh lebih baik. Karena Pramuka Smaker aku sekarang jadi seperti ini. Karena Pramuka Smaker, teman2ku menjadi orang2 yang sukses.
    Pramuka bukan sekedar kegiatan ‘ecek-ecek’,itu sudah terbukti, bahkan penerapan Dasa Dharma pun sekarang sedang dilalui mas Ari.

    PATRIOT YANG SOPAN DAN KESATRIA

    Semoga apa yang dilalui mas Ari sekarang ini bisa membuka mata ‘pihak-pihak’ yang memang terkesan “TIDAK BERSIKAP KESATRIA”.

    Kami selalu mendukung & berdoa untuk mas Ari (Senior sekaligus Instrukturku)

  9. January 24th, 2012 at 7:51 pm
    spacer
    Prita Putri Dianti Says:

    menetes lagi.
    pak Ari pasti kuat spacer

  10. January 28th, 2012 at 10:18 pm
    spacer
    ndop Says:

    wow… lama juga ya 9 bulan…

  11. January 30th, 2012 at 5:52 pm
    spacer
    tyas Says:

    Anak2 doakan selalu P Ari, dan jangan kalian memusuhi orang2 yang telah menorengkan fitnah atas diri P Ari karena balasan dari Allah lebih kejam.Ingatlah bahwa Allah tidak pernah tidur Ia maha adil melebihi keadilan manusia. Tetap bertuturkata yg sopan karena kalian orang2 terdidik bukan orang2 bodoh yg tidak pernah di didik. Pepatah td pernah salah bahwa tong kosong nyaring bunyinya, orang banyak omong bkan hanya menunjukkan kebodohannya tetapi juga menunjukan kemunafikannya.
    Cayo Mas Ari
    Sinpei E Ntyas

  12. February 7th, 2012 at 5:55 pm
    spacer
    bagus Says:

    trima kasih kepada adik2,,atas dukungan yang di berikan kepada rekan kami sekaligus sahabat kami ..Mas Ariyanto..semoga..kejadian ini..membawa hikmah bagi kita semua…untuk Mas Ariyanto..sekali lagi yang sabar ya mas…sesungguhnya semua kejadian telah tertulis..semoga mas ari sabar dan tabah menjalaninya…doa kami selalu menyertai (I Bagus Ardinata ’99)

Leave a Reply

 
 
gipoco.com is neither affiliated with the authors of this page nor responsible for its contents. This is a safe-cache copy of the original web site.