spacer spacer spacer spacer
    Prev Next

    Soemardja Gallery

    Faculty of Art and Design
    Bandung Institut of Technology

    • spacer Follow us on Facebook

    Jl. Ganesha 10, 40132 Bandung – Indonesia

    Phone: +62 22 253 4242
    galerisoemardja.fsrd.itb.ac.id
    galerisoemardja@fsrd.itb.ac.id

    Soemardja Gallery is the oldest university gallery in Indonesia and in Bandung. Founded in 1974, the gallery is named after the late Syafe’i Soemardja, one of the architect of art education system in Indonesia. Read More

    spacer

    Profile

    The Soemardja  Gallery was established in its current location in 1993. As an oldest university gallery in Indonesia, the Soemardja Gallery serves as an educational complement to the Bandung Institute of Technology (ITB) Department of Fine Art and as a cultural resource for the institute and Bandung arts communities.

    Soemardja Gallery is the oldest university gallery in Indonesia and in Bandung. Founded in 1974, the gallery is named after the late Syafe’i Soemardja, one of the architect  of art education system in Indonesia.

    The gallery is located on the north side of Bandung and easily reached by public and private transportation. The gallery building is a part of the Faculty of Fine Art and Design and located near the grass field of the East Aula, within the campus of Bandung Institute of Technology.

    As part of an educational institution, initially the gallery is a place for the academic circles of ITB to exhibit their works. Nowadays, it is a place for contemporary art exhibitions and for the students to learn and study the management of exhibitions and art programs through curatorial and volunteering works. To stimulate a wider general public on contemporary art issues, Soemardja Gallery also holds art programs such as discussions, seminars and workshops by artists and art experts in the national, regional and international fields. The gallery also accommodates other visual art practices, including industrial design, architecture, craft, photography, and visual culture in general.

    Soemardja Gallery regularly runs art programs and exhibitions in co-operation with local, regional, international artists, various cultural foundation, and art institutions.

    The exhibition space is approximately 150m2 and is 4m in height on one side and 2.4m on the other side. The space is equipped with lighting facilities and removable panels.

     

    Mission

    The mission of the Soemardja Gallery as university gallery in ITB is to encourage appreciation and understanding of art and its role in society through direct engagement with original works of art. The gallery stimulates active learning about art and the creative process through research, teaching, and dialogue among communities of ITB students, faculty, artists, curators, art critics, scholars, alumni, and the wider public. The Gallery organizes exhibitions and educational programs to offer enjoyment and encourage inquiry, while building and maintaining its collections in trust for future generations.

    The Soemardja Gallery animates the intellectual life of the greater university community through exhibitions and programs exploring new, global perspectives on art and on art discourse. The Gallery mission is to provide exhibitions of the highest quality, to encourage intellectual and aesthetic growth through interpretive programming for these exhibitions, to promote critical dialogues and discussions between students, faculty and gallery communities and to continue maintaining and developing the gallery permanent art collection for exhibition, education and research purposes

    1
    • Mar
      28
      2012
      Pameran AD. Pirous...
    • Mar
      08
      2012
      Seminar Seni Rupa dan...
    • Feb
      17
      2012
      Pameran Seni Rupa ...
    • Nov
      29
      2011
      Pameran dan Diskusi...
    • Nov
      08
      2011
      Not Fade Away ; Andry...
    • Nov
      06
      2011
      Pameran “Discover...
    • Nov
      06
      2011
      Pameran Seni Kikir Logam...
    • Nov
      06
      2011
      Bincang Buku:...
    2

    Pameran AD. Pirous “Mendalam, Meninggi dan Menyaring 40 Tahun Grafis-grafis A.D. Pirous (1956-1996)”

    Galeri Soemardja mempersembahkan :

    Mendalam, Meninggi dan Menyaring 40 Tahun Grafis-grafis A.D. Pirous (1956-1996)

    Pameran ini merangkum 40 karya seni grafis A.D. Pirous. Dikerjakan dalam rentang tahun 1956 – 1996, puluhan karya ini mencakup kekayaan ragam teknik cetak grafis. Dengan kekayaan seperti itu, pameran ini diharapkan mampu menghadirkan perkembangan estetik, lompatan tema grafis-grafis Pirous secara lebih luas dan lengkap. Tidak kalah penting untuk ditekankan di pameran ini bahwa seni grafis tidak hanya melengkapi perkembangan seni lukis modern Indonesia, melainkan turut mengambil tempat sebagai seni yang mandiri. Alih-alih menempel pada seni lukis (sebagaimana masih diyakini oleh sejumlah kalangan), perkembangan seni grafis di tanahair sebenarnya sudah cukup lama menggariskan sejarahnya sendiri. Oleh karena itu, melalui karya-karya yang juga merupakan koleksi pribadi Pirous, pameran ini menawarkan sepotong wajah sejarah seni grafis Indonesia.

    Aspek kilas balik di dalam pameran ini juga ditujukan untuk menampilkan kiprah Pirous yang semenjak awal 1970-an turut merintis terbukanya jalan bagi penyebaran wawasan tentang kedudukan seni grafis di Indonesia. Pameran ini bisa dilihat sebagai pameran retrospektif pertama bagi A.D. Pirous terutama untuk kategori karya-karya seni grafis. Dan pameran ini juga adalah pameran tunggal perdana untuk kategori ini di kota Bandung.

    Pembukaan Pameran

    Selasa, 20 Maret 2012 | Pukul. 16.30 WIB

    Pameran

    21 Maret – 8 April 2012

    Saresehan bersama A. D. Pirous

    “Seni Grafis di Indonesia”

    Kamis, 22 Maret 2012 | Pukul. 14.00 WIB

    (terbuka untuk umum)

    Pembicara

    A.D. Pirous

    Penanggap

    Setiawan Sabana

    Haryadi Suadi

    Tisna Sanjaya

    Kurator

    Aminudin TH Siregar

    Galeri Soemardja

    Program Seni Rupa – ITB

    Jl. Ganesha 10

    Bandung

    info@soemardjagallery.com

    www. soemardjagallery.com

    +62 22 253 4242

    Seminar Seni Rupa dan Kebudayaan : A.D. Pirous dan Manfaat Seni untuk Indonesia

    Seminar Seni Rupa dan Kebudayaan:
    A.D. Pirous dan Manfaat Seni untuk Indonesia

    spacer

    Pembicara:
    Syafii Maarif, Ignas Kleden, Kenneth M. George, Yasraf Amir Piliang

    Pengulas akhir: Bambang Sugiharto
    Moderator: Christine Hakim dan Iwan Meulia Pirous

    Disertai juga oleh peluncuran buku “Melukis Islam : Amal dan Etika Seni Islam di Indonesia” oleh Kenneth M. George dan Serambi Pirous

    RSVP: Icha Rahadi
    ichrahadi@yahoo.com

    Pre-registrasi: Citra Syukma
    citra_syukma@yahoo.com

    Seminar akan dilanjutkan dengan pembukaan pameran seni grafis
    “A.D. Pirous dan Seni Grafis di Indonesia” di Galeri Soemardja FSRD ITB yang akan berlangsung dari tanggal 20 Maret – 8 April 2012.

    Info lebih lanjut, hubungi
    Albert Yonathan
    yonathanalbert@yahoo.com
    081809692193

    Pameran Seni Rupa “Report/Knowledge”

    Pameran Seni Rupa  ”Report/Knowledge”

    17 Februari – 2 Maret 2012

     

    Pembukaan

    17 Februari 2012 | Pkl. 19.30 WIB

     

    Peserta Pameran :

    1. Setiawan Sabana,
    2. Tisna Sanjaya,
    3. Asmudjo J. Irianto,
    4. Oco Santoso,
    5. Dadang Sudrajat,
    6. Bambang Ernawan,
    7. Pius Prio Wibowo,
    8. Deden H. Durahman,
    9. Innes Indreswari,
    10. Citra Syukma,
    11. Dimas A Nugroho,
    12. Budi A. Nugroho,
    13. Willy Himawan,
    14. Muksin M.D.,
    15. Amrizal Salayan,
    16. Roumy H. Pesona,
    17. Haryadi Suadi,
    18. Albert Yonathan

     

    Pameran dibuka oleh Bapak A.D. Pirous

    Telah banyak hal yang berubah di arena seni rupa Indonesia. Kini globalisasi seni semakin nyata dan bukan lagi sebuah peristiwa asing. Kendati demikian, pendidikan seni rupa dilingkup perguruan tinggi akan mengalami dan menghadapi realitas-realitas baru berkenaan dengan dinamika praktik seni yang berlangsung di luar dirinya.

    Para komentator :

    globalisasi meyakini suatu hal bahwa pada tingkat yang fundamental, globalisasi sesungguhnya didorong oleh sifat yang inheren pada diri manusia yang selalu ingin lebih tahu, lebih bebas, lebih maju serta lebih mampu berhubungan dengan manusia-manusia lainnya di tempat-tempat berbeda. Kenyataan seperti ini sangat dimungkinkan mengingat globalisasi adalah sebuah akumulasi produk  perkembangan ilmu pengetahuan, inovasi dan teknologi yang semakin mengecilkan arti tapal batas politik dan geografi.

    Di mata para komentator :

    yang kritis, globalisasi – yang gejalanya mengemuka pada 1970-an dan memuncak dengan ditandai kemenangan kapitalisme dan demokrasi – pada akhirnya bisa saja menemui jalan buntu, sebab bukankah globalisasi juga berarti bahwa pencarian-pencarian bentuk masyarakat ideal telah berakhir?

    Francis Fukuyama, seorang komentator yang artikelnya sering dirujuk dalam wacana ini, dalam The End of History? (1989) mencermati bahwa akhir dari sejarah, atau berakhirnya gagasan-gagasan besar menyebabkan wajah dunia tidak lagi menarik perhatian: “the end of history will be a very sad time.” Kita, kata Fukuyamakemudian, akan memasuki fase yang menjemukan: centuries of boredom.

    Bagaimana pendidikan seni rupa di perguruan tinggi membekali dirinya dalam kondisi ini untuk, misalnya, menyusun formulasi baru tanpa harus mengkonfrontasikannya dengan modal yang sudah ada?

    Pameran ini diberi tajuk Report/Knowledge guna memperlihatkan gambaran tentang rekaman aktivitas, reputasi dan temuan-temuan estetik, eksperimen media, pemikiran-pemikiran yang telah dicapai oleh staf pengajar di lingkungan Seni Rupa-ITB. Senafas dengan tajuk tersebut, pameran ini merupakan laporan pengetahuan seni kepada khalayak luas. Segera mengemuka di pameran ini perihal keragaman gayadan minat masing-masing pengajar. Karena itu keragaman ini selayaknya dijadikan modal dalam penyelenggaraan pendidikan seni di masa depan.

    Galeri Soemardja merasa perlu mengakomodasi pameran ini. Dan seandainya tidak ada aral melintang di kemudian hari, pameran ini akan terus diagendakan setiap awal tahun dengan masih memanfaatkan tajuk yang sama. Konsistensi dan komitmen untuk senantiasa melaporkan hasil-hasil pengetahuan seni berupa karya, tulisan kritik, esai pemikiran dalam bentuk buku ini layak diikrarkan dan ditegakkan.

     

    Seminar Nasional “Kondisi Seni Rupa Global Dikaji dari Pandangan Pendidikan

    Kamis, 23 Februari 2012 | Pkl. 9.30 – 16.00 WIB

    Bertempat Ruang Seminar FSRD-ITB

    Jalan Ganesha 10 Bandung

    Pembicara :

    1. M. Dwi Marianto (Dosen Institut Seni Indonesia, Jogjakarta)
    2. Rizky A. Zaelani (Dosen Seni Rupa-ITB, Bandung)
    3. Rikrik Kusmara (Dosen Seni Rupa-ITB, Bandung)
    4. Dolorosa Sinaga (Seniman, Dosen Institut
    5. Kesenian Jakarta, Jakarta)
    6. Ira Adriati (Dosen Seni Rupa-ITB, Bandung)
    7. Irma Damayanti (Dosen Seni Rupa-ITB, Bandung)

    Keynote Speaker :

    Setiawan Sabana (Dosen Seni Rupa-ITB, Bandung)

    Moderator :

    Bambang Subarnas (Kurator, Dosen UNPAS, Bandung)

    Catatan :

    Seminar Terbuka untuk Umum/Tidak dipungut biaya

    Pameran dan Diskusi hasil kerjasama Indonesia dengan Jerman

    Sebuah pameran ‘Adegan dan Jejak Sebuah Peristiwa‘ untuk mengingat apa yang terjadi di pusat sejarah Berlin pada tahun 1989, Yayasan Brandenburger tor berinisiatif membuat pameran dokumentasi foto dan interpretasi estetika dari runtuhnya Tembok Berlin untuk “Marx Liebermann Haus”. Ketika dipamerkan di Berlin pameran ini dari 180 gambar dari 21 fotografer. Dari jumlah itu, kemudian dipilih 50 foto. Pameran ini menyajikan aspek-aspek yang berbeda dari runtuhnya Tembok Berlin melalui karya-karya delapan fotografer yang memakai pendekatan pribadi, baik itu fotografi jurnalistik maupun fotografi arsitektur klasik.

    spacer

    Pembukaan : 1 Desember 2011, pkl.19.30 WIB

    Pameran : 1 – 14 Desember 2011,

    Senin-Jum’at : 09.00-16.00 WIB, Sabtu : 11.00-15.00 WIB

    Diskusi ‘Tembok Berlin dan Perubahan Dunia Global dari Balik Kamera’

    Tgl.8 Desember 2011, Pkl.14.00 WIB -  Selesai

    Pembicara :

    F.Budi Hardiman (Peneliti Sosial, Filsuf)

    Deden H. Durahman (Kepala Studio seni Intermedia ITB)

    Henrycus Napitsunargo (Fotografer)

    Moderator :

    Heru Hikayat

    Tempat :

    Galeri Soemardja FSRD-ITB

    Infomasi : Goethe Institut

     

    Not Fade Away ; Andry Moch.: The Late Work

    11-28 November 2011
    at Galeri Soemardja. FSRD ITB

    Kurator: Aminudin Th. Siregar
    Buku Diterbitkan oleh: ELSE-PRESS

    spacer

    NOT FADE AWAY: Andry Moch. Retrospective Exhibition

    JADWAL ACARA
    1. Pembukaan Pameran : 11.11.11
    Waktu : 19.00 WIB – selesai
    dibuka oleh: Zakaria Soetedja (Dosen jurusan Seni Rupa UPI)
    penampilan spesial dari A Stone A, C.U.T.S, dan Teman Sebangku
    Peluncuran Website Andry Moch.

    2. Screening Video karya Andry Moch. : 25.11.11
    Waktu : 10.00 WIB – selesai

    3. Diskusi & Peluncuran Buku Andrymoch oleh ELSE-PRESS 25.11.11
    Waktu : 13.00 WIB – 17.00 WIB (2 sesi)
    Moderator : Bambang Subarnas & Heru Hikayat

    Diskusi Sesi 1:
    Pembicara:
    Aminudin TH Siregar (kurator Pameran)
    Rifky Effendy (kurator dan pengamat seni)
    Agung Hujatnikajennong (Kurator Selasar Sunaryo Artspace)
    Rudi St. Darma (direktur Rumah Proses)

    Diskusi Sesi 2:
    Pembicara
    Dida Ibrahim (seniman, rekan semasa kuliah)
    Indra Ameng (Ruang Rupa)
    Sujud Dartanto (kurator & penulis)
    Bambang Sapto (Dosen Seni Rupa UPI)
    Special collab Music Performance : Ucok Homicide & Anto Arief

    Galeri buka:
    Senin-Jumat 10.00 – 17.00
    Sabtu & Minggu 10.00 – 15.00
    ————————–————————–————————–——————
    DESKRIPSI PAMERAN
    Pada kesempatan ini Galeri Soemardja akan memamerkan karya-karya terpilih dari Andry Moch. (Alm) yang dikurasi oleh Aminudin TH Siregar. Andry dikenal dengan karya-karyanya yang menyajikan citraan antara seni tinggi dan rendah,Kitschy, sering bersinggungan dengan wilayah pop art, karya-karyanya bermain dengan found object, found image, bebunyian, instalasi, video, drawing, cetak grafis, lukis, hingga musik, tidak pernah terpaku pada satu medium.
    Terdapat pula peluncuran buku yang direalisasikan berkat kerja sama ELSE-PRESS, buku ini berisi karya-karya Andry Moch., dan tulisan-tulisan yang membahas karya-karya dan tulisan tentang Andry Moch dari beberapa rekannya selama perjalanan berkaryanya. Selain buku pada pembukaan pameran akan diselenggarakan peluncuran website Andry Moch.
    ————————–————————–————————–——————
    KURASI PAMERAN
    Not Fade Away
    Andry Moch.: The Late Work (1977 – 2008)

    Almarhum Andry Moch., salah seorang seniman muda yang penting dalam menandai seni rupa kontemporer di Bandung pada akhir 1990-an, banyak memberikan kontribusi pada perkembangan estetika serta karakter kesenimanan yang unik dan khas. Sampai akhir hayatnya, karya-karya Andry Moch. memperlihatkan kekayaan variatif yang tidak terjebak pada satu pilihan ideologi seni tertentu maupun pada satu kosa seni tertentu.

    Alih-alih, ia justru tampak berminat memperluas kemungkinan-kemungkinan penciptaan seni, mengeksplorasi batas-batas medium (trans media): ia misalnya secara variatif fasih menggunakan media video, instalasi, seni obyek temuan, performance art, lukisan, sound art, site specific hingga karya-karya seni yang memanifestasikan kecenderungan pada relational aesthetic. Oleh karena itu, ideologi seninya berayun ibarat pendulum dari dua kutub yang berseberangan secara paradoksal: dari seni pop yang nihilis hingga seni-seni untuk perubahan sosial yang kritikal; dari seni-seni tinggi hingga seni-seni berselera rendah yang kitschy.

    Not Fade Away – judul pameran yang dipinjam dari salah satu judul lagu Buddy Holly dan Norman Petty yang kemudian menjadi hits debut The Rolling Stones – grup musik yang juga sangat digemari oleh Andry Moch. ini sengaja digunakan untuk merepresentasikan proyek pameran “retrospektif” karya-karyanya. Dengan makna yang lebih diperluas dari versi aslinya, judul pameran ini tak hanya hendak mencerminkan loyalitas dan etos kerja artistik dari sisi Andry Moch. sepanjang hidupnya, tetapi juga bagaimana kawan-kawan segenerasinya memberi arti pada sosoknya sebagai seniman dan sahabat karib.

    Proyek pameran ini menampilkan keragaman karya-karya Andry Moch. yang dia kerjakan dari pelbagai periode. Dengan begitu, kita bisa membaca jejak-jejak pemikiran seni maupun gagasan-gagasan artistiknya yang kontributif pada praktik seni rupa kontemporer di Bandung.

    Selain itu, pameran ini dipandang sebagai proyek sejarah – ruang pembelajaran kepada publik dengan menampilkan artefak-artefak seni, membangun metode pembacaan sejarahnya di dalam ruang galeri dan upaya untuk memaknainya. Pameran ini tidak bermaksud melampaui Andry Moch. sendiri, tetapi lebih berkeinginan untuk menajamkan hasil-hasil kesenian yang telah ia capai semasa hidup; menempatkannya pada konstelasi perkembangan seni rupa di Bandung, baik itu pengaruh maupun kontribusinya.

    Aminudin TH Siregar

    Pameran “Discover Japan Through Contemporary Poster”

    Sebuah event pasti membutuhkan poster untuk publikasinya, pameran Galeri Soemardja ini mengetengahkan poster-poster event yang pernah berlangsung di Jepang selam kurun waktu lima tahun terakhir. Melalui poster-poster ini kita di andaikan dapat melihat perkembangan yang terjadi di Jepang hingga saai ini. Sebuah pembacaan dan perunutun akan sebuah peristiwa yang terjadi sehingga kita dapat mengetahui kondisi Jepang secara kasat mata. Selain itu juga bila ditimbang dari segi desain grafis maka kita juga dapat menelaah poste-poster ini biak dari visual-visual yang dimunculkan ataupun dari segi penggayaannya.

    Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 8 sampai 30 September ini tidak berhenti pada sebatas pameran saja, dengan diadakanya sebuah workshop yang berinteraksi dengan para pelajar SMU di Bandung. Program workshop ini berlangsung tiga hari dengan materi cara-cara dan ide-ide kreatif dalam membuat poster, yang di pandu oleh H.Pidibaiq (Dekan FSRD ARS International School) dan Roumy Handayani (Seniman Grafis).

    spacer

    Pameran Seni Kikir Logam ” Judiono Soeleiman ”

    Yang menarik dari pameran ini adalah mediun yang di gunkannya, yaitu menggunakan lempengan alumunium yang di rakit menjadi objek-objek. Medium ini sudah sangat akrab dengan diri Judiono dimana leter belakangnya yang merupakan pensiunan pegawai PT.IPTN dengan spesialisasinya pada Aircraft Sheet Metal Forming, selain itu tingkah lakunya terhadap medium ini tidak sembarangan hal ini terbukti dengan adanya metoda-metoda yang harus di jalankan apa bila bekerja dengan medium ini seperti teknik lipatan,teknik mengikir dal lain sebagainya yang di peragakan oleh bapak Judiono di sela-sela pameran ini berlangsung.

    Teknik-teknik ini pada dasarnya memungkinkan untuk dapat di aplikasikan dalam karya seni. terutama pada karya-karya patung, seni instalasi dan lainnya. Pameran ini berlangsung pada tanggal 6 sampai dengan 18 Oktober 2006.

    spacer

    Bincang Buku: “Sudjojono dan Aku”

    Selain event pameran Galeri Soemardja juga mengadakan bedah buku karangan Ibu Mia Bustaman ( Istri Sudjojono )dengan judul “Sudjojono dan Aku” yang diadakan pada tanggal 31 Agustus 2006 dengan pembicara; Ibu Mia Bustaman dan Aminudin TH. Siregar serta di moderatori oleh Bambang Subarnas. dalam isi buku ini Ibu Mia Bustaman menceritakan Sudjojono sebagi seorang seniman PERSAGI dan sebagai seorang suami melalui sudut pandang yang lebih dekat dan intim, yang tidak begitu terungkap dalam buku-buku mengenai Sudjojono yang lain.

     

    gipoco.com is neither affiliated with the authors of this page nor responsible for its contents. This is a safe-cache copy of the original web site.